Pengenalan Bahasa Asing oleh Mahasiswa Giat 12 UNNES Pada Anak Sekolah Dasar

Pekalongan 28, Agustus 2025 - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam Kelompok UNNES GIAT 12 melaksanakan program wajib "Ngopeni Jateng" bertajuk Pengenalan Bahasa Asing oleh Mahasiswa Giat 12 UNNES Pada Anak Sekolah Dasar. Sebagai bentuk dukungan terhadap anak sekolah dasar agar mengenal bahasa asing, mahasiswa KKN Giat 12 UNNES mengadakan kegiatan tersebut setiap satu minggu satu kali yang diikuti oleh murid-murid sekolah dasar di desa Kalijoyo.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Giat 12 Universitas Negeri Semarang (UNNES) telah mengambil inisiatif yang luar biasa dengan memperkenalkan bahasa asing kepada anak-anak sekolah dasar. Program ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk meningkatkan kualitas pendidikan di desa Kalijoyo.  Dengan metode pengajaran yang interaktif dan menyenangkan, para mahasiswa berupaya menumbuhkan minat anak-anak terhadap bahasa internasional sejak dini, membekali mereka dengan keterampilan komunikasi yang akan sangat berguna di masa depan.

Kegiatan ini berfokus pada pengenalan kosakata dasar bahasa Inggris melalui permainan, lagu, dan cerita. Para mahasiswa menyadari bahwa pembelajaran yang efektif bagi anak-anak haruslah menarik dan tidak terasa seperti beban. Oleh karena itu, mereka merancang modul pembelajaran yang disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman siswa, memastikan setiap sesi berlangsung seru dan partisipatif. Pendekatan ini berhasil membuat anak-anak lebih antusias dan berani berinteraksi menggunakan bahasa baru yang mereka pelajari.

Pemberian materi pengenalan bahasa asing pada anak SD N 02 Kalijoyo.

Dampak dari program ini terlihat jelas dari peningkatan kepercayaan diri siswa dalam berbicara bahasa asing. Banyak anak yang awalnya malu atau ragu, kini mulai berani mengucapkan kata atau kalimat sederhana. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat hubungan antara mahasiswa KKN dan masyarakat setempat, khususnya para guru dan orang tua, yang memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif positif ini. Mereka berharap program serupa dapat terus dilanjutkan untuk menjembatani kesenjangan akses pendidikan bahasa di pedesaan.

Keberhasilan program pengenalan bahasa asing ini menunjukkan bahwa KKN lebih dari sekadar pengabdian, melainkan juga wadah untuk menciptakan inovasi yang berdampak nyata. Mahasiswa Giat 12 UNNES telah membuktikan bahwa dengan kreativitas dan kepedulian, mereka dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global. Ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan. "Awalnya aku kira belajar bahasa Inggris itu susah dan membosankan, tapi ternyata seru banget! Kakak-kakak KKN mengajarkan kami sambil bermain, bernyanyi, dan bercerita. Sekarang, aku jadi lebih berani ngomong bahasa Inggris, meskipun cuma kata-kata sederhana. Aku suka sekali pelajaran ini dan berharap kakak-kakak bisa datang lagi," ujar salah satu murid SD dengan mata berbinar.

" Bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa".