Mohon tunggu...
Pendidikan

Seminar Nasional, Literasi Media Digital "Mahasiswa Anti Hoax"

5 Desember 2018   22:09 Diperbarui: 5 Desember 2018   22:17 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar seminar vokasi UI

Pada Rabu, 5 Desember 2018 Program Vokasi komunikasi UI mengadakan sebuah seminar nasional yang bertemakan Literasi Media Digital. Acara ini diadakan di Auditorium Vokasi UI dan berlangsung dari jam 10 pagi hingga 12 siang. Seminar ini dihadiri oleh kurang lebih 200 penonton serta 4 narasumber.

Narasumber yang hadir dalam acara ini diantaranya adalah Yuliandre darwis ( Ketua Komisi Penyiaran Indonesia), Auri Jaya ( Ketua Serikat Media Siber Indonesia), Sinshe Lim Suriady (Penemu Nutrisi Alami Ciakpo) dan yang terakhir adalah Romano Bhaktinegara (PR dan Digital Branding Expert). Moderator dari seminar ini adalah Reska Herlambang yang merupakan Pengajar Praktik Vokasi UI. Selain itu ada satu orang nara sumber yang tidak dapat hadir dikarenakan sakit, sehingga tidak berkesempatan untuk hadir dalam acara ini yaitu Sutopo Purwo Nugroho yang merupakan Kepala Pusat Data dari BNPB RI.

Pembicara pertama pada seminar tersebut yaitu Yuliandre Darwis  selaku Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Yuliandre Darwis atau yang kerap disapa Uda Andre menjelaskan jikalau sekarang ini Indonesia menduduki peringkat ke 60 dari 61 negara di dunia mengenai budaya literasi. Itu menunjukan bahwa literasi sangatlah penting untuk bangsa kita sekarang ini terutama literasi digital.

"Kami Pemuda Indonesia Menolak Menjadi Korban Informasi Hoax". Itulah  tagline yang digunakan Uda Andre untuk mendorong semangat para mahasiswa agar menghindari berita atau informasi yang tidak benar adanya. Para mahasiswa harus mempu menjadi benteng utama dalam penyajian dan penerapan berbagai informasi.

Uda Andre menegaskan jika tidak harus ada infrastruktur untuk membangun media. Artinya bahwa setiap orang bisa menjadi media untuk dirinya sendiri, itulah yang dinamakan media social. Indonesia merupakan pengguna media social yang besar. Bahkan sekarang ini orang-orang lebih memilih menggunakan media social seperti misalnya YouTube, dan mulai meninggalkan Televisi. Yang padahal TV masih sangat dibutuhkan dan memberi banyak pemasukan ke negara. Namun yang bermasalah dari TV sekarang ini adalah kontennya. Seperti halnya sinetron, konten dalam sinetron bisa memunculkan sampai ribuan episode yang padahal itu tidaklah penting.

 Beliau menyebutkan juga bahwasanya televisi merupakan masih menjadi arus utama informasi di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan ketika hoax beredar dimana-mana lalu dikeluarkan oleh televise, itulah fakta yang sebenarnya. Dapat diyakinkan televisi dan radio merupakan arus utama di negeri ini. Karena jikalau berita itu sudah dipublikasikan maka itu merupakan yang paling valid dan benar adanya.

Lalu pembicara kedua yaitu Sutopo Purwo Nugroho yang merupakan Kepala Pusat dan Humas BNPB RI. Namun beliau berhalangan hadir dikarenakan sedang mengidap penyakit yang sangat berat yaitu kanker yang sudah mencapai stadium 4. Jadi beliau memberikan materi lewat sebuah video.

Beliau menegaskan jika sekarang ini berita hoax yang berkembang bisa berdampak buruk bagi penghasilan suatu bangsa. Salah satunya pernah terjadi penyebaran hoax dibidang mengenai gempa. Yang menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi negara. Salah satunya berita hoax yang mengakibatkan kerugian dibidang pariwisata.

 Beliau menceritakan jika informasi yang tidak benar adanya sempat tersebar ke wisatawan yang sedang berada di Bali dan Lombok. Saat itu tersebar berita bahwa akan tejadi gempa besar yang dapat  berpotensi tsunami. Hal itu membuat geger semua wisatawan terutama wisatawan luar negeri. Akhirnya angka wisatawan berkurang drastis. Di Bali, wisatawan berkurang hingga hampir 1 juta pengunjung yang menyebabkan kerugian hingga miliaran rupiah. Begitupun di Lombok angka pengunjung saat itu berkurang hingga angka ratusan ribu yang menyebabkan kerugian hingga miliaran rupiah. Semua hal tersebut disebabkan akhibat berita hoax.

Kepala Pusat BPNPB RI itu pun juga memaparkan data mengenai penggunaan digital di Indonesia. Jumlah penduduk di Inonesia ada 262juta jiwa (pada 2017) tetapi jumlah HP yang terdaftar ada 372 juta. Yang aktif menggunakan FaceBook ada 71,6 juta (No 4 di dunia). yang aktif menggunakan Twitter ada 20 juta (No 5 di dunia). Yang aktif menggunakan Instagram ada 19,9 juta orang. Sedangkan yang pengguna YouTube di negara kita ada 14,5 juta orang. Jadi sangatlah rentan jika informasi yang tidak beredar mudah tersebar, bahkan hanya dalam hitungan detik.

Untuk narasumber ketiga ada Auri Jaya yang merupakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). Dalam materinya beliau menenjelaskan bahwa semua kita semua harus bisa berperang melawan hoax. ada sekitar 800 ribu situs yang terindekasikan hoax dan hate speech.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun