Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Benar, Jangan Terlalu Percaya Internet

10 Oktober 2014   20:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:34 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412929107415966679

[caption id="attachment_365372" align="aligncenter" width="276" caption="Sumber: techhive.com"][/caption]

Gara-gara belajar di internet kue bikinan istri tak jadi. Bahkan sangat mengecewakan. Membuat masakan yang sepatutnya lezat disantap dan enak dilidah ternyata rasanya kurang sempurna bahkan ada beberapa rasa yang terasa aneh.

Itulah curhatan istri lantaran beberapa kali membuat kue ternyata tidak berhasil secara maksimal. Ketika kutanya, katanya ia membaca dari internet. Bahkan tatkala membuat tape ketan saja ia melihat di internet, padahal ibunya sendiri ahli membuat kue dan tape. Jajanan yang hakekatnya amat mudah dalam membuatnya. Tapi, semudah-mudahnya cara membuat tape, jika kita tak pernah belajar dari orang yang benar-benar mengerti maka rusaklah jadinya apa yang hendak dibuat.

Saya hanya bisa tertawa sambil sedikit menyarankan, bahwa janganlah terlalu percaya dengan berita di internet, karena bisa menyesatkan. Cobalah bertanya pada seseorang yang sudah melakukannya. Kebetulan ibu mertua juga ahli dalam masakan. Saya sarankan agar beliau berguru padanya.

Meskipun internet saat ini sudah menjadi bagian dari hidup kami, tapi kog rasa-rasanya kurang sempurna jika tak bertanya pada seseorang yang benar-benar berpengalaman.

Jangan terlalu percaya pada internet

Di jaman modern ini, internet menjadi salah satu media yang banyak digunakan. Baik dalam urusan penting, setengah penting maupun pada hal-hal yang bersifat mubah. Karena di media ini, setiap orang bisa menggunakannya menurut selera mereka. Apakah para user ini ingin menyampaikan berita, membaca, menyampaikan ide atau gagasan atau hanya sekedar cuap-cuap yang gak seberapa penting.

Bahkan menurut pak Gunawan (kompasianer), ada juga yang sekedar mencari kesempatan untuk ajang pamer. Karena menurut si tukang pamer, hanya dengan eksis di internetlah kekayaan dan popularitasnya dapat diketahui orang. Syukur-syukur bisa disebut sebagai orang kaya baru (OKB) di media internet. Ingin bersama-sama mendulang tenar di jagat internet seperti para selebritis dunia. Mungkin ini salah satunya.

Namun, apakah dunia internet selamanya bisa diambil manfaatnya? Tentu pembaca sepakat bahwa tidak semua yang ada di internet bisa dimanfaatkan. Lantaran ada beberapa hal yang justru mempertontonkan tayangan amoral yang justru merusak generasi muda. Ide-ide politik yang menyesatkan umat, bahkan ada juga sekelompok orang pemuja setan yang ingin menyebarkan pengaruhnya melalui media daring ini.

Selain ada hal yang tidak dapat diadobsi secara mentah-mentah, ternyata ada pula yang justru menjadikan seseorang sejahtera karena memanfaatkan media internet. Dan tiba-tiba seseorang bisa sukses dalam karir lantaran mempelajari banyak hal yang bermanfaat dari internet.

Meskipun demikian, tidak sedikit seseorang yang mengagumi internet yang harus terkena bencana, musibah dan sederet persoalan yang juga menjadikan seseorang menyesal kenapa ia begitu cintanya dengan internet. Ibarat sebuah pisau, untuk apa ia digunakan tergantung siapa dan bagaimana para user ini menggunakannya. Sehingga mau atau tidak siapapun yang ingin menggunakan internet seyogyanya bisa memilah dan memilih mana yang baik minimal untuk dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun