Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru SLB Negeri Metro

Suka membaca, traveling, nonton film, menulis, ngobrol ngalur ngidul, suka makan masakan istri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Penyebutan Negara Miskin, Sebuah Kesalahan Berpikir

21 September 2025   07:06 Diperbarui: 21 September 2025   13:06 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi negara miskin. (Sumber: Pixabay/CC0 Public Domain via kompas.com)

Mau percaya atau tidak ini fakta. Bagi orang yang sudah merasa kaya, sejatinya harta yang dimiliki membuatnya puas dan bahagia dan tidak lagi memiliki keinginan untuk mengambil harta yang bukan miliknya, dengan cara yang tidak dibenarkan. 

Mengambil sesuatu yang bukan haknya merupakan salah satu indikator karakter prilaku kemiskinan itu sendiri. Jika sudah kaya, tidak mungkin akan mau mengambil yang bukan haknya. 

Berbeda dengan orang yang tidak pernah merasa kaya, maka kehidupannya akan terus merasa kekurangan. Nafsu lawwamah akan membelenggu insan yang bermental miskin.

Yang pasti, negeri kita adalah negeri yang kaya raya, dan yang perlu dicatat, kekayaan itu sampai saat ini masih bisa kita nikmati. Namun dengan menyebut negara kita miskin, pada hakikatnya adalah sebuah anggapan negatif dan penilaian keliru bagi negara yang memiliki julukan tanah surga ini. 

Selama kekayaan itu dikelola dengan amanah dan untuk kemakmuran rakyat, maka penilaian miskin itu adalah kesalahan. Negeri kita kaya raya, tapi mental kita masih miskin. Mulai dari diri sendiri dengan mengatakan, kita kaya dan selamanya akan menjadi kaya.

Salam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun