Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru SLB Negeri Metro

Suka membaca, traveling, nonton film, menulis, ngobrol ngalur ngidul, suka makan masakan istri

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berani Utang Pay Later? Ini Risikonya

12 Mei 2025   06:52 Diperbarui: 12 Mei 2025   11:23 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Apa yang banyak orang alami tentu menjadi pelajaran bahwa jangan pernah membeli sesuatu dengan cara utang, sebab sesuatu yang kita beli dengan uang yang ada akan membuat hati tenang. Apalagi jika barang atau produk tersebut memang sangat penting dan kita sudah menabung jauh-jauh hari, tentu ini lebih baik daripada kita beli dengan cara bayar kemudian.

Pastikan pinjaman yang kita dapatkan adalah uang yang benar-benar bisa kita bayarkan dari sisa gaji kita. Namun terkadang gaji yang memang diperuntukkan untuk membayar paylater itu  terpakai pada hal lain karena hal yang tidak kita duga.

Maka dari itu, jika kita merasa tidak perlu untuk mendapatkan sesuatu, mending menahan diri dan tidak terburu-buru memakai jasa paylater karena efeknya akan buruk pada kehidupan kita.

Bahaya yang bisa mengancam ketika menggunakan paylater

Bagi masyarakat yang sudah terbiasa dengan membeli menggunakan jasa paylater pasti menganggap bahwa cara ini sangat membantu. Apalagi jika dalam kondisi terdesak alias kepepet dan ternyata kita bisa langsung membelinya meskipun sama sekali tidak memiliki uang.

Namun ada hal yang mesti kita perhatikan dan waspadai ketika memanfaatkan jasa ini.

Pertama, identitas kita bisa saja tersebar luas

Ada hal yang urgen diwaspadai ketika kita menggunakan jasa paylater, yaitu kita akan dengan sengaja menyerahkan data-data kita kepada pihak pemberi pinjaman. Hal tersebut tentu membayakan data-data kita akan bocor dan bisa saja dijual ke pihak lain.

Ini tentu akan menjadi malapetaka di kemudian hari. Meskipun boleh saja kita percaya bahwa pihak pemberi pinjaman tidak akan menyebarkan luaskan data-data kita, tapi siapa yang tidak tahu kalau uang membuat orang menjadi gelap mata. Semiskin-miskinnya kita, jika data kita sudah terjual, maka hidup kita sedikit banyak akan terancam. Paling tidak kita akan siap menjadi salah satu korban penipuan, pencurian data perbankan atau bisa jadi kita jadi korban kejahatan lainnya.

Kedua, kita lebih suka berbelanja meskipun nggak urgen untuk hidup kita

Hal ini banyak terjadi di sekitar kita. Ketika mudah sekali mendapatkan uang, meskipun dengan cara menghutang, akibatnya kita akan banyak kehilangan kontrol diri. Produk yang seharusnya tidak seberapa penting, tapi karena mudahnya mendapatkan pinjaman, dampaknya semakin ingin kita memilikinya. Akibatnya tentu akan semakin banyak hutang yang kita harus bayarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun