Dipercaya atau tidak, kebanyakan pengguna tiktok adalah sosok yang narsis dan kurang bisa mengontrol diri.Â
Bayangkan saja ketika sebuah tempat ibadah yang seharusnya dipakai beribadah justru digunakan untuk joget-joget yang nggak jelas. Mempraktikkan ibadah dengan bermain-main demi mendapatkan viewer di media tiktok. Adapula yang harus tersengat listrik, terjatuh dan kecelakaan fatal lain karena kelalaian seseorang akibat terlalu asik bermain tiktok.
Sejatinya kondisi ini sangat kurang baik bagi perkembangan kepribadian seseorang. Bagaimana mereka seharusnya beretika di manapun berada.
Bahkan ada seorang kepala dinas yang harus dicopot dari jabatannya karena kedapatan bermain tiktok. Atau beberapa pegawai yang asik bermain tiktok meskipun dalam suasana jam kerja.Â
Tak hanya para pekerja yang seharusnya memberikan contoh yang baik, nyatanya anak-anak sendiri terkadang bertingkah di luar kendali. Berjoget-joget sendiri ketika mendapatkan musik yang tenar di tiktok. Apakah ini menjadi salah satu akibat dari kencanduan, gejala gangguan syaraf atau sekedar narsis? Apapun itu, penggunaan tiktok secara berlebihan tetap kurang baik bagi kesehatan.
Tiktok dulu dan kini, Sebuah Perubahan Budaya Manusia
Tiktok adalah salah satu platform media sosial yang digunakan secara free atau gratis. Karena gratis tersebut, maka keberadaan tiktok bisa menjadi sumber "penyakit" atau sebaliknya justru menjadi "berkah" bagi penggunanya. Dan yang pasti developer mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat karena semakin banyak yang menggunakannya.Â
Dari China applikasi ini kini dianggap sudah menyentuh kehidupan pribadi seseorang. hampir setiap orang  menggunakannya. Indonesia menempati urutan ke empat setelah Brasil dengan pengguna tiktok sebesar 30,7 juta orang.(katadata.co.id)
Sungguh data pengguna yang sangat banyak bagi negara yang pernah memblokir aplikasi ini. Bahkan termasuk pengguna yang banyak meskipun aplikasi ini dianggap sebagai aplikasi yang membuat orang narsis, terkena sindrom maupun orang yang "nggak tau malu" lantaran prilakunya yang berlebih-lebihan.
Jaman dulu boleh saja kita menganggap tiktok adalah aplikasi sampah, tak bermoral, bejad dan membuat malu karena tak layak penggunaannya-meskipun hanyalah oknum keblinger, yang pasti saat ini tiktok sudah menjadi raksasa besar di dunia.