Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ketika Buah Hati Meminta Buku, Bagai Surga Mengalir dalam Diri Orangtua

8 September 2018   21:22 Diperbarui: 9 September 2018   14:55 1970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kompas.com/Ramdhan Triyadi Bempah

Begitu pula pada sang anak, ternyata keinginannya untuk memiliki buku seiring dengan rasa penasarannya untuk mempelajari komik. Tak sengaja dia berkata "Pak aku ingin membuat komik lah... nanti kalau sudah jadi bapak lihat ya!" Kedua kalinya hati ini begitu bangganya dan serasa seperti air surga yang mengalir dalam dadaku.

Boleh jadi ini adalah jawaban atas rasa gundahku dan tentu saja ibunya pada sang buah hati, ketika melihatnya terlalu fokus pada gawainya. Sampai-sampai tidak ada waktu lagi untuk sekedar ngobrol dengan ayahnya ketika sudah berhadapan dengan permainannya. Bahkan kadangkala terlihat emosi ketika permainannya terhenti lantaran server putus atau gangguan sinyal.

Membelikan buku sungguh merupakan kebahagiaan tersendiri. Bahkan jika harus membelikan ratusan buku pun akan dipenuhi daripada harus meminta gawai yang baru. Lagi-lagi karena gawai hanyalah media komunikasi dan informasi yang dibutuhkan bagi pengetahuan dan pengalaman akan teknologi informasi. Namun dengan membelikan buku, akan memberikan pengalaman baru yang juga lebih aman akan penyalahgunaan gawai bagi anak-anak.

Bolehlah kita beranggapan bahwa dengan gawai sang anak akan bebas bermain dan tidak mengganggu orang tua, namun di balik itu ada kejahatan dan teror yang mengancam jiwa dan raganya.

Betapa ngeri dan mengkhawatirkannya ketika penggunaan gawai tidak lagi terkontrol, seperti tawuran remaja karena kebetulan grup yang mereka ikuti adalah grup gangster abg, atau sekelompok pelajar yang ingin menunjukkan jati diri dengan aksi kekerasan, atau baru-baru ini beberapa anak muda yang ditangkap karena terlibat aktif dalam grup pelanggaran etika dan mesum bagi kalangan anak-anak. 

Mereka menjerat anak-anak di bawah umur dalam sebuah komunitas jejaring sosial yang justru melibatkan mereka pada hal-hal yang bersifat terlarang. Dan tentu saja dampak yang lebih berat adalah, penggunaan gawai tanpa terkendali seperti menyimpan bom waktu yang bisa mencelakakan anak-anak remaja.

Bertolak belakang jika memfasilitasi mereka dengan sejumlah buku yang bermanfaat, maka diharapkan dampak positif akan pengetahuan, pengalaman dan pengaruh positif lebih banyak terjadi pada anak. 

Memberikan kesempatan pada mereka untuk menyalurkan hobi (seperti menggambar komik) untuk mengasah kreatifitas dan imajinasi mereka pada karya kreatif. Dan tentu saja menyibukkan mereka dengan buku pun bisa mengurangi risiko kerusakan mata dan radiasi yang bisa merusak kehidupan mereka serta informasi yang negatif yang bisa membahayakan kehidupan anak-anak.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun