Mohon tunggu...
M Aldi Nurohman
M Aldi Nurohman Mohon Tunggu... Lainnya - akun berbagi cerita

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Penilaian Kinerja Karyawan Dalam Perusahaan

10 Desember 2021   22:10 Diperbarui: 10 Desember 2021   22:19 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kinerja Karyawan Penting Dinilai. (Sumber:ekrut.com)

Halo rekk.... Kembali lagi dalam artikel mingguanku. Kali ini aku ingin mengajak kalian semua untuk belajar tentang penilaian kinerja. Aku akan membahas dan memberikan pendapatku mengenai penilaian kinerja. Kita tau bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan perlu dilakukan evaluasi untuk mencari apa kekurangan dan hal yang harus di improve oleh karyawan. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar mengetahui hal tersebut adalah dengan melakukan penilaian kinerja. Penilaian kinerja dilakukan oleh perusahaan atau organisasi sekiranya sekali setahun, enam bulan sekali, atau bisa saja sebulan sekali. Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang penilaian kinerja, kita harus paham dulu apa itu penilaian kinerja.

Menurut Mathis dan Jacson (2006), penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan. Jadi dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa inti dari penilaian kinerja ini yaitu seberapa maksimal karyawan melakukan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan kemudian dilakukan evaluasi dengan cara berkomunikasi dengan karyawan tersebut tentang apa yang harus ditingkatkan dari pekerjaan yang telah mereka lakukan sekarang. Setiap perusahaan pasti punya standar kerja yang telah ditetapkan dan telah melalui banyak pertimbangan. Contohnya mulai dari jam masuk kerja, waktu yang digunakan untuk bekerja, kondisi pekerjaan, kemampuan mengoperasikan suatu alat, ketepatan dalam mengumpulkan hasil pekerjaan, dan lainnya.

Dalam melakukan penilaian kinerja banyak faktor yang harus diperhatikan agar hasil yang berikan bisa sesuai dengan fakta yang ada dilapangan. Faktor itu terdiri dari pendidikan, gaji, bakat minat, fasilitas dan lingkungan kerja, dan lainnya. Pendidikan tentu memiliki peran penting dalam diri seseorang. memiliki pendidikan yang baik akan membuat seseorang dalam berpikir mempertimbangkan banyak hal sebelum melakukan suatu pekerjaan. Pendidikan yang baik harus di ikuti juga dengan bakat dan minat yang baik pula. Faktanya apabila seseorang mempunyai pendidikan yang baik dan di support juga dengan bakat dan minat yang baik dan sesuai dengan dirinya maka orang seperti ini akan banyak dicari oleh perusahaan. Pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan pendidikan dan bakat minatnya sehingga orang itu tidak merasa terpaksa dan salah arah dalam bekerja. Fasilitas dan lingkungan kerja juga harus diperhatikan. Karyawan dalam melakukan pekerjaan pasti menggunakan alat yang tentu merupakan fasilitas perusahaan. Jangan sampai alat yang digunakan sudah out of date. Contoh saja computer untuk karyawan. Jangan sampai kinerja karyawan terhambat gara-gara computer yang lambat karena sudah lama sekali digunakan dan tidak kuat dengan tuntutan pekerjaan yang semakin menitikberatkan pada teknologi computer. Selain fasilitas, lingkungan kerja juga harus diperhatikan. Apabila lingkungan kerjanya kotor, saluran udara kurang, ukuran ruangan yang sempit dan banyak faktor lainnya membuat kinerja karyawan menjadi tidak maksimal karena kondisi lingkungan yang tidak nyaman. Kondisi tidak nyaman juga membuat karyawan tidak mood dan tidak fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya. Selain itu faktor gaji juga mempengaruhi kinerja karyawan. Setiap orang bekerja pasti untuk mendapatkan uang atau gaji dan menambah pengalaman bekerja. Pimpinan perusahaan bersama manajer harus menentukan gaji yang sesuai dengan divisi pekerjaan yang mereka lakukan. Selain itu bisa juga memberikan bonus kepada karyawan terbaik setiap tahunnya agar karyawan lainnya terpacu untuk bekerja lebih baik dari sebelumnya.

Selain faktor yang sudah dibahas diatas, penilaian kinerja juga memiliki manfaat dan tujuan yang tentu berguna bagi organisasi atau perusahaan. Yang pertama, bisa menjadi evaluasi manajerial untuk mengambil tindakan dalam pengelolaan karyawan. Seperti memberikan pelatihan dan pengembangan kepada karyawan apabila diperlukan. Yang kedua yaitu perbaikan prestasi kinerja. Pada saat memberikan penilaian kinerja, karyawan akan berkomunikasi kepada manajerial tentang apa saja kegiatan yang mereka lakukan saat bekerja. Kemudian pihak manajerial akan diberikan masukan kepada karyawan tentang hal apa yang dapat diperbaiki untuk lebih meningkatkan kinerjanya kedepan. Setelah diskusi tersebut maka karyawan akan sadar apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kinerja bersadarkan masukan dari pihak manajerial. Yang ketiga, evaluasi kinerja membantu manajerial dalam memberikan kompensasi berupa upah, bonus, gaji, dan lainnya. Dan yang keempat, penilaian kerja bisa menjadi bahan pertimbangan untuk menaikkan jabatan seorang karyawan. Karyawan yang memiliki kinerja yang baik bisa menjadi satu acuan untuk menaikkan jabatan karyawan. Hal ini bertujuan agar karyawan tersebut semakin bersemangat untuk bekerja karena mempunyai jabatan baru dan selain itu manajerial juga bisa menguji kemampuan karyawannya dalam menghadapi jabatan baru tersebut.

Setiap perusahaan pasti ingin mempunyai karyawan yang terbaik dalam bidangnya. Maka dari itu hadirlah penilaian kinerja. Penilaian kinerja bisa menjadi moment karyawan untuk introspeksi diri apakah pekerjaan yang kita lakukan sudah sesuai, maksimal atau belum. Jadi penilaian kinerja sangat penting sekali. Namun disamping itu ada tantangan yang muncul dalam melakukan penilaian kinerja. Ambil contoh saja seperti apabila saat diberi tau bahwa kinerja karyawan itu kurang baik tetapi karyawan tersebut marah dan tersinggung. Tentu dengsn perilaku seperti ini akan menghambat dalam memajukan kinerja karyawan. Ada juga permasalahan yang dihadapi pada saat penilaian kinerja. Salah satunya adalah penilaian yang dilakukan berdasarkan opini pribadi atau subjektivitas pribadi. Masalah ini sering muncul apabila manajerial harus menilai kinerja atau kepribadian teman-temannya atau bisa saja harus menilai orang yang tidak disukainya. Dalam melakukan penilaian kinerja, sikap profesionalitas harus dijunjung tinggi dengan tidak melihat siapa yang akan dinilai. Entah dia teman atau mungkin saja orang yang tidak disukainya harus dinilai berdasarkan performance yang diberikan kepada perusahaan bukan dari diri penilai tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun