Mohon tunggu...
Ricki Maldini
Ricki Maldini Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Sejarah -

" Keyakinanmu itu tak perlu membeku dalam dadamu saudaraku, cair merupakan pilihan agar KEHORMATAN aku, kau dan mereka menjadikan nya ADA " { Betawi Meng-Indonesia }

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Barat dan Timur

23 Mei 2018   04:57 Diperbarui: 23 Mei 2018   05:08 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.medford.k12.nj.us

Pernahkan sejenak kamu memikirkan dari mana kemoderenan dunia hari ini ? IPTEK ( ilmu pengetahuan dan teknologi ) yang mutakhir adalah bentuk dari kelahiran nya di duni Barat dari rahim empirisme dan rasionalisme, perdebatan, dialog, dialektika, sehingga bersintesa semakin tinggi dan semakin tinggi dan tak akan pernah ada akhir jika pikiran itu tidak dibatasi.

Di dunia Barat penekanan hanya pada akal budi yang menjadi dasar atas penguasaan alam dunia melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, kapitalisme, penemuan-penemuan dunia baru dan imperialism. Di dunia Barat, pengetahuan dan informasi sangat mendapat perhatian dan penyebaran nya pun mendapat tempat utama[2]. Barat mendapatkan tingkat budaya intelektual nya melalui kaki peradaban yunani yang tertulis di manuskrip-manuskrip kuno dan menekankan pada logos.

Jadi kita telah melihat bagaimana sumbangan dunia Barat dan Timur memainkan peranan nya di altar waktu peradaban Dunia besar kita ini, yang menyebarkan nya ke pelosok-pelosok dunia. Itulah, hakikat antara Barat dan Timur. Kemudian jika kita melihat dunia hari ini sepertia apa, kita bisa menggambarkan nya seperti air teh yang diberikan sedikit gula, tentunya ia menyatu dan memberikan sebuah rasa, maksudnya dunia hari ini tidaklah pakem seperti apa yang telah dituliskan dalam artikel ini, artikel ini mengacu kepada dasar dari mana sebuah wilayah menganut sebuah pandangan hidup. 

Namun kita melihat dunia hari ini telah berkontradiksi, berdialektis, bercampur menjadikan nya tingkat-tingkat peradaban yang lebih tinggi misalnya : Orang Indonesia kita tidak seperti apa yang di gambarkan seperti orang-orang Asia/Timur pada awal mula nya, bersifat harmonis, ketuhanan, dan hidup berdampingan dengan alam, namun sekarang alam dijadikan sebuah kebutuhan dan komoditas untuk menopang dunia modern, berfikir logis, mempelajari ilmu pengetahuan. Intinya kedua peradaban tersebut sekarang ini sudah saling mengisi dan itu tidak akan pernah lepas dari pernah ada nya penjajahan dunia Barat atas Dunia Timur di masa yang lalu.

Konsekuensi nya globalisasi adalah ide tunggal yang memancar, semoga itu bukan lah keserakan jenis baru yang dibuat Barat atas Timur, tetapi suatu terjemahan ide atas kejadian masa lampau yang tragis atas dunia yang lebih baik di masa mendatang.

Maka tulislah, maka aku akan membaca dan aku akan belajar dari pada nya !

rikiblogadress.blogspot.co.id

[1] Kebung Konrad. Filsafat Berfikir Orang Timur. Jakarta. PT. Prestasi Pustakaraya. 2011

[2] Idem

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun