Mohon tunggu...
Maksimus Abi
Maksimus Abi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi, Widya Sasana, Malang

Pernahkah kita melupakan kenanagan? Tetapi kita telah melupakan Tuhan!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rindu Ayah

27 September 2021   11:16 Diperbarui: 27 September 2021   11:26 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kala senja berlalu

Malam hari pun tiba

Aku duduk termenung di teras rumah

Kenangan bersama Ayah 

Menelisik memenuhi kisi-kisi pikiranku

Angin semilir menerpa wajahku
Membisikkan pesan Ayahku
Teruslah berjuang jadi orang benar

Menjadi orang baik saja tidak cukup, apalagi sekadar tenar

Dingin hawa malam ini menjadi saksi
Aku rindu Ayah yang telah pergi
Kini kita terpisah oleh ruang dan waktu

Di dalam doa kita bertemu

Cakrawala alam semesta seolah tiada berdaya

Melihat tangis kembara muda 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun