Mohon tunggu...
MAKRIPUDDIIN
MAKRIPUDDIIN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sebagai seorang guru jiwa selalu meronta untuk membantu siswaku meraih kesuksesan, tidak perduli lelah dan letih bagi saya mereka adalah teman sekaligus rasa bangga saya ketika melihat mereka berhasil meraih mimpinya. Bisa dibilang sudah menjadi bagian dari hobi selain membaca, menulis dan nonton film animasi. Berbagi cerita dengan siswa, mendengar kegundahan dan membantu mereka untuk berani melawan rasa takut mereka memiliki makna tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Musik Sahur yang Dirindukan

2 April 2023   22:28 Diperbarui: 2 April 2023   22:35 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Masa kanak-kanak adalah saat hidup kita tanpa beban, gak perlu mikirin segudang persoalan seperti orang dewasa. Apa sih yang perlu dipikirkan? Masa kecil dunianya bermain, canda tawa dan membuat kegaduhan, eit... gaduh yang masih wajar untuk usia anak-anak ya. Masih membekas kerinduan yang teramat dalam disaat menjalankan puasa pada masa kanak-kanak. 

Apasih kerinduan itu? Sahabat Kompasiana juga ingin tahu seperti apa kerinduan penulis? 

Saya akan ceritakan pengalaman saya pada saat kecil selama bulan ramadhan. Bisa dibilang saya adalah anak yang mudah bergaul, saya tidak suka membedakan teman yang harus saya ajak bermain. Yang penting seru ok sajalah.

"Bunda puasa berapa hari lagi" Tanyaku. 

"Tiga hari lagi sayang, kamu siap untuk berpuasa?" Bunda bertanya kepadaku. 

"Pastinya dong bunda" Saya jawab dengan penuh kepastian, karena memang saya tidak ada masalah dengan berpuasa, menahan lapar dan dahaga. Karena hal ini sudah biasa bagi saya. Saya menanyakan itu karena ada hal yang harus saya persiapkan untuk mengisi bulan ramadhan, nah apakah kegiatan itu? Ya setiap bulan Ramadhan tiba biasanya saya dan teman-teman selalu keliling kampung untuk membangunkan warga untuk makan sahur dengan musik dan nyanyian yang dimana respon warga sangat positif. Karena pada saat itu belum banyak yang memiliki jam alarm, HP canggih dan pengeras suara di masjid terkadang suaranya tidak mampu menjangkau semua rumah warga. Apalagi yang rumahnya jauh dari mushalla atau masjid. 

Sore itu saya putuskan untuk mencari teman-teman. 

"Hai Tomi, lagi ngapain?" Sambil menepuk pundak Tomi yang sedang duduk melamun.

"Eh... kamu Rif, ngagetin saja" Karena terlihat dia sempat terkejut karena tidak menyadari kedanganku. 

"Maaf ya Tom, jika buat kamu kaget" Sembari mengulang pertanyaan saya. 

"Lihat anak-anak gak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun