Mohon tunggu...
Muhammad Akmal Virdaus
Muhammad Akmal Virdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa

Kesuksesan perlu adanya kegagalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Persepsi Pasangan Muda pada Pernikahan Perjodohan di Desa Tapporang Kecamatan Batulappa Kabupaten Pinrang Oleh: Masita Nurdin(IAIN Parepare)

10 Juni 2025   11:32 Diperbarui: 10 Juni 2025   12:28 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan mengapa saya memilih judul skripsi ini

Saya memilih untuk menganalisis skripsi yang berjudul "Persepsi Pasangan Muda pada Pernikahan Perjodohan di Desa Tapporang Kecamatan Batulappa Kabupaten Pinrang" karena topik ini sangat relevan dengan realitas sosial yang masih terjadi di masyarakat, terutama di wilayah pedesaan. Fenomena pernikahan perjodohan di usia muda masih sering ditemukan, dan saya tertarik untuk mengetahui bagaimana pasangan muda memaknai dan merespon situasi tersebut.

Skripsi ini menarik untuk dianalisis karena mengangkat isu penting dari sudut pandang psikologis, sosial, dan agama. Selain itu, pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif memberikan gambaran nyata tentang pengalaman langsung para pasangan muda. Saya ingin memahami lebih dalam dampak pernikahan perjodohan, baik yang bersifat positif maupun negatif, serta bagaimana hal tersebut mempengaruhi kehidupan rumah tangga dan masa depan generasi muda.

Dengan menganalisis skripsi ini, saya juga berharap bisa menambah wawasan saya tentang dinamika keluarga dan pernikahan dalam konteks budaya lokal, serta melihat peran bimbingan dan konseling dalam menyikapi persoalan-persoalan seperti ini.

Pembahasan hasil review 

PENDAHULUAN

Skripsi berjudul "Persepsi Pasangan Muda pada Pernikahan Perjodohan di Desa Tapporang Kecamatan Batulappa Kabupaten Pinrang" oleh Masita Nurdin merupakan karya ilmiah yang membahas fenomena sosial budaya yang masih menjadi realitas di masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah pedesaan. Pernikahan perjodohan yang melibatkan pasangan muda menjadi topik utama yang sangat relevan untuk dikaji karena menyentuh berbagai aspek penting seperti psikologis, sosial, dan agama. Praktik perjodohan ini meskipun telah banyak mendapat kritik dan tantangan dari berbagai kalangan, namun masih banyak ditemukan di sejumlah daerah. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil perspektif persepsi pasangan muda sebagai subjek utama yang mengalami langsung konsekuensi dari pernikahan perjodohan tersebut.

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis berfokus pada bagaimana pasangan muda memaknai pengalaman pernikahan mereka yang tidak sepenuhnya atas pilihan sendiri, tetapi sering kali merupakan hasil tekanan keluarga dan norma sosial yang berlaku. Hal ini penting karena memahami persepsi tersebut dapat membuka wawasan mengenai dinamika psikososial yang terjadi, sekaligus memberikan gambaran dampak yang ditimbulkan, baik positif maupun negatif. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya sekadar mendeskripsikan fenomena sosial, tetapi juga mencoba memberikan kontribusi praktis dalam konteks bimbingan konseling dan kebijakan sosial.

Review ini bertujuan untuk mengevaluasi berbagai aspek dari skripsi tersebut, mulai dari kejelasan dan relevansi judul, kekuatan argumen teoritis, ketepatan metode penelitian, hingga kualitas analisis data yang disajikan. Selain itu, akan dinilai pula kontribusi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan manfaat sosial bagi masyarakat, khususnya di Desa Tapporang. Melalui review ini diharapkan dapat diperoleh gambaran menyeluruh mengenai kualitas akademik dan signifikansi sosial dari karya ilmiah tersebut.

KELAYAKAN DAN RELEVANSI JUDUL 

Judul skripsi "Persepsi Pasangan Muda pada Pernikahan Perjodohan di Desa Tapporang Kecamatan Batulappa Kabupaten Pinrang" sudah menunjukkan kelayakan dan relevansi yang tinggi dalam konteks kajian sosial budaya. Judul ini sangat spesifik, menggambarkan fokus utama penelitian secara jelas dan terukur, yaitu persepsi pasangan muda yang menjadi subjek utama dalam fenomena pernikahan perjodohan. Kata-kata kunci seperti "persepsi", "pasangan muda", dan "pernikahan perjodohan" secara eksplisit menunjukkan bahwa penelitian ini berorientasi pada aspek psikologis dan sosial budaya yang erat kaitannya dengan dinamika keluarga dan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun