Mohon tunggu...
Makhyatul Fikriya
Makhyatul Fikriya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kreator Digial

Mahasiswi hukum yang hobi membuat konten pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Quarte Life Crisis Momok Menakutkan Mahasiswa

26 Juli 2023   14:18 Diperbarui: 28 Juli 2023   13:35 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Quarter life crisis merupakan fenomena psikologis yang banyak dialami oleh mahasiswa pada rentang usia 18-29 tahun.  Quarter life crisis ditandai dengan munculnya perasaan panik, tidak berdaya, ketidakstabilan, kebimbangan karena banyaknya pilihan, cemas, tertekan, bahkan frustrasi.  Quarter life crisis biasanya terjadi ketika mahasiswa akan atau baru menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah dan menangkapi real world yang penuh tantangan dan tuntutan, seperti fresh graduate dan juga mahasiswa tingkat akhir.

Penelitian yang dilakukan oleh tim mahasiswa Filsafat dan Psikologi UGM menunjukkan bahwa quarter life crisis juga melanda mahasiswa di Yogyakarta. Dalam penelitian tersebut, 14 dari 17 partisipan mahasiswa yang berasal dari beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta mengalami quarter life crisis dengan rentang usia partisipan adalah 20-23 tahun. Penelitian ini mengambil judul "Dinamika Quarter Life Crisis pada Mahasiswa: Analisis berdasar Perspektif Pemikiran Ki Ageng Suryomentaram" dan dianalisis menggunakan perspektif kawruh jiwa Ki Ageng Suryomentaram.  Pemikiran Ki Ageng Suryomentaram sendiri digunakan untuk menganalisis fenomena quarter life crisis karena pemikiran kawruh jiwa ki ageng suryomentaram memiliki latar belakang budaya Indonesia, sehingga konsep ini sangat mungkin untuk digunakan untuk menganalisis fenomena quarter life crisis pada mahasiswa.

Quarter life crisis pada mahasiswa bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tekanan dari orang tua, tekanan akademik, kebingungan dalam memilih karir, dan kekhawatiran tentang masa depan.  Pandemi COVID-19 juga menjadi salah satu faktor yang memperparah quarter life crisis pada mahasiswa. Pandemi COVID-19 membuat mahasiswa merasa kesulitan dalam menyelesaikan kuliah, mencari pekerjaan, dan menjalani kehidupan sosial.

Kover Magazine
Kover Magazine

Untuk mengatasi quarter life crisis, mahasiswa dapat melakukan beberapa hal, seperti:


1. Mencari dukungan sosial dari keluarga, teman, atau konselor.
2. Menjaga kesehatan fisik dan mental dengan berolahraga, makan makanan sehat, dan tidur yang cukup.
3. Mencari hobi atau kegiatan yang menyenangkan untuk mengurangi stres.
4. Membuat rencana karir yang jelas dan realistis.
5. Mencari pengalaman baru, seperti magang atau volunteering, untuk meningkatkan keterampilan dan memperluas jaringan sosial.

Dalam mengatasi quarter life crisis, mahasiswa juga perlu memahami bahwa quarter life crisis adalah hal yang normal dan banyak dialami oleh orang lain di usia yang sama. Mahasiswa juga perlu mengembangkan kemampuan untuk mengatasi stres dan menghadapi tantangan dalam kehidupan.

Dalam mengkaji fenomena quarter life crisis pada mahasiswa di Indonesia, penting untuk memperhatikan latar belakang budaya masyarakat Indonesia. Pemikiran Ki Ageng Suryomentaram dapat digunakan untuk menganalisis fenomena quarter life crisis pada mahasiswa karena pemikiran ini memiliki latar belakang budaya Indonesia. Oleh karena itu, penelitian tentang quarter life crisis pada mahasiswa perlu memperhatikan konteks budaya dan sosial di Indonesia.

Sumber :

1. https://ugm.ac.id/id/berita/23161-tim-mahasiswa-ugm-teliti-fenomena-quarter-life-crisis-yang-melanda-anak-muda/
2. https://www.kompas.tv/article/347495/fenomena-quarter-life-crisis-landa-anak-muda-ini-hasil-penelitian-mahasiswa-ugm
3. https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/widyadari/article/view/1394/1066
4. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6402183/anak-ugm-analisis-quarter-life-crisis-dengan-kawruh-jiwa-apa-hasilnya
5. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/bdh/article/view/23036
6. https://jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/article/view/112

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun