Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sepak Terjang AS untuk “Menyeimbangkan” Kembali Asia-Pasifik

10 Juni 2016   10:28 Diperbarui: 16 Juli 2016   20:49 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah dalam waktu lama, kawasan Asia-Pasifik telah sangat penting dalam strategi global AS. Militer AS mempercepat laju penyebarannya di Asia-Pasifik, dengan mengerahkan militernya menggeser ke arah timur.

Strategi tata letak baru AS di Asia-Pasifik telah mengalamai transisi dari tahap aslinya “kembali ke kawasan Asia-Paifik” ke tahap “Membentuk kawasan Asiaq-Pasifik.”

Dalam beberapa tahun terakhir ini, tampaknya aksi militer AS semakin memusuhi Tiongkok di Asia Timur Laut dan Laut Tiongkok Selatan, hal ini mudah bisa terlihat AS terus mempromosikan strategi “Menyeimbangkan Kembali Asia-Pasifik,” dengan ingin memperoleh kekuasaan sebagai pemimpin yang dapat mengendalikan urusan Asia-Pasifik.

Sepak terjangnya dapat dilihat dengan diadakannya serangkaian latihan militer bersama dengan beberapa sekutunya di kawasan ini. Pada 7 Maret 2016, melakukan latihan militer bersama berskala besar dengan Korea Selatan yang berkodekan “Key Resolve” (Kunci Penyelesaian) dan “Foal Eagle” (Rajawali) yang secara resmi diadakan untuk seluruh Korsel. Ini merupakan latihan militer bersama skala besar antara AS dan Korsel yang diselenggarakan di Semenanjung Korea.

15 ribu tentara AS dan lebih dari 300 ribu tentara Korsel mengambil bagian dalam latihan militer ini, dengan jumlah total keseluruhannya yang ikut peran serta menjadi 650 ribu orang dari pihak Korsel. Melibatkan kapal induk bertenaga nuklir, kapal selam bertenaga nuklir, dan korp marinir AS yang tergabung secara penuh, dan yang lebih berbahaya melakukan latihan yang seolah-olah AS dan Korsel menerobos melakukan serangan “mengambil alih”  ibukota Korut “Pyongyang” dan menyingkirkan kepala negara Korut.

Republik Demokratik Rakyat Korea (Korut) menanggapi dengan  melakukan “perlawanan”, Panglima Tertinggi Korut memrintahkan militer Korut untuk mempersiapkan rudal nuklir untuk setiap waktu diluncurkan.

Kim Hung-hyun panglima gabungan angkatan bersenjata Korsel mengatakan, latihan militer bersama “Key resolve” dan “Foal Eagle” haun ituakan menjadi yang terbesar dalam sejarah, dengan melibatkian peraltan iliter canggih. Selain itu sumber daya strategis AS juga dikerahkan ke Semenanjung Korea.

Setelah Korut melakukan uji coba nuklir yang ke-4, AS segera mengirim pesawat pembom strategis yang mampu membawa bom nuklir B-52 ke Semenanjung Korea, lebih satu bulan kemudian mengirim kapal selam dan kapal induk bertenaga nuklir dan bersenjata “nuklir”.

Anthony H. Cordesman, seorang ahli dari CSIS (AS) mengatakan,  upaya Korea Utara untuk memiliki senjata nuklir, memiliki senjata nuklir dan mengancam akan menggunakannya, melakukan uji coba rudal, yang melewati wilayah negara-negara Asia yang telah dilakukan pada masa-masa lalu. Hal ini jelas tidak akan diabaikan oleh AS atau Korsel atas tindakan Korut tersebut. Maka tidak saja AS-Korsel melakukan laithan militer bersama secara besar-besaran, mereka juga secara aktif mempromosikan mengerahan sistim pertahanan rudal THAAD di Korsel.

THAAD sistem pertahanan rudal kependekkan dari “Terminal High Attitude Area Defense” dijuluki “Perisai Super”(Super Aegis) di altitude tinggi, merupakan komponen penting dari rencana pertahanan rudal AS. Yang secara aktif dapat mencegat rudal jarak menengah yang meluncur keluar angkasa, dengan malakukan intersepsi di ketinggian 40 hingga 150 km.

thaad-578a397f2d7a61ed13e055ca.png
thaad-578a397f2d7a61ed13e055ca.png
Menurut media Korsel, sistem ini dilengkapi dengan radar X-band, dan bisa dengan cepat mendeteksi rudal balistik yang baru diluncurkan dari jarak jauh. Jangkauan deteksinya bisa mencapain lebih 1.000 km, yang berarti tidak hanya dapat mendeteksi seluruh rudal Korut, juga bisa mendeteksi rudal di Beijing Tiongkok dan wilayah timur laut dan timur jauh Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun