Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masalah Pemakzulan Presiden Park Geun-hye dan Sistem Politik Republik Korea Selatan

16 Desember 2016   07:54 Diperbarui: 16 Desember 2016   09:11 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.mapsofworld.com & ansei treties

Skandal “confidante medddling in state affairs” atau “wanita kepercayaan untuk curhat dalam urusan negara” demikian skandal yang terjadi dengan Presiden Republik Korea (Korsel) Park Geun-hye oleh para analis dan pengamat di-istilahkan, selanjutnya kita sebut saja “Skandal Confidante.”

Skandal ini telah ditegaskan oleh Kejaksaan Korsel adanya kecurigaan Park Geun-hye sebagai co-konspirasi, dan selanjutnya dilakukan penyidikan sebagai tersangka. Park Geun-hye menjadi presiden Korsel pertama dalam sejarah Korsel  yang menjadi tersangka.

Begitu skandal ini muncul kepermukaan dan berkembang, Park Geun-hye jadi tersangka, gelombang protes terus menerus meningkat menuntut presiden Park Geun-hye untuk mundur dari jabatan.

Partai oposisi di Korsel dan bahkan dalam partai berkuasa New Frontier Party  pendukung presiden sendiri juga terjadi suara keras beroposisi dengan presiden Park Geun-hye.

Menghadapi gelombang protes di pemerintahan dan masyarakat yang menuntut Presiden Park untuk turun jabatan, banyak kalangan yang mempertanyakan kesalahan apa yang diperbuat Park Geun-hye?

Pada 26 November, masyarakat Korsel sekali lagi melakukan demo besar-besaran menuntut Park Geun-hye untuk bertanggung jawab atas skandal confidante dan dituntut untuk mundur. Ini merupakan demo dengan para demonstran membawa lilin menyala pada malam hari yang ke lima sejak 29 Oktober lalu.

Demo protes ini yang paling utama mendesak untuk memberantas dan menghilangkan segala macam korupsi dan meminta pemerintahan lebih transparan.

Dari sini kita bisa melihat kekuatan sejati dari people power, satu juta orang turun ke jalan yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Korsel, meskipun populasi total Korsel hanya 50 juta, dan ini bukanlah jumlah kecil.

Setelah skandal ini terekspos, suara-suara protes menuntut Park Gen-hye turun jabatan menjadi lebih meluas, tidak hanya dari partai oposisi, tapi dari 95% dari masyarakat Korsel.

Dengan adanya gelombang protes dari masyarakat, partai oposisi juga melakukan tekanan pada Park Geun-hye, partai oposisi terbesar Korsel--Partai Demokrat (Democratic Party) pada 21 Nopember akan segera mempersiapkan komentar dan menetapkan waktu untuk pemakzulan Park Geun-hye.

Ketua Partai Demokratik Korsel, Choo Mi-ae mengatakan Partai Demokratik akan membentuk pansus untuk memakzulkan presiden. Tapi dia menekankan agar Park Geun-hye memundurkan diri saja, hal itu akan menjadi metode yang terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun