Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Fisikawan Tiongkok Menghasilkan Medan Magnet Stabil Paling Kuat di Bumi

6 Oktober 2025   11:03 Diperbarui: 6 Oktober 2025   11:03 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: global.chinadaily.com.cn

Magnet 35,1 tesla dapat mengubah fusi, maglev, dan banyak lagi. "Hal ini memvalidasi keandalan solusi teknis dan menyediakan platform penting untuk melakukan berbagai eksperimen sampel dalam kondisi 35,1 tesla," kata Institut Fisika Plasma Tiongkok di Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (CAS), dalam sebuah pernyataan.

Sandwich Magnet yang Dibangun untuk Masa Depan

Di balik terobosan ini terdapat ide yang terdengar sederhana: sebuah magnet yang panas dan dingin sekaligus. Tim ini membangunnya menggunakan teknologi kumparan sisipan superkonduktor suhu tinggi yang ditempatkan rapi di dalam kumparan superkonduktor suhu rendah yang lebih tradisional. Lapisan koaksial ini memungkinkan perangkat tetap stabil bahkan di bawah tekanan magnetik ekstrem.

Sederhananya, magnet ini bekerja seperti sandwich berlapis. Terdapat kumparan bagian dalam yang tahan terhadap suhu tinggi dan berada di dalam kumparan luar yang tetap sangat dingin. Bersama-sama, keduanya menciptakan medan magnet yang lebih kuat dan lebih stabil.

Liu Fang, seorang peneliti di Institut tersebut, menjelaskan desainnya kepada CGTN: desain tersebut "mengadopsi teknologi kumparan sisipan superkonduktor suhu tinggi, yang disatukan secara koaksial dengan magnet superkonduktor suhu rendah." (telah disebutkan di atas)

Namun, membangun hibrida semacam itu sama sekali tidak mudah. Tim harus mengatasi serangkaian tantangan, termasuk "konsentrasi tegangan, efek arus pelindung, dan efek kopling multi-medan dalam kondisi suhu rendah dan medan tinggi," menurut laporan dari Xinhua News. Masing-masing efek ini dapat menyebabkan kegagalan magnet. Namun, dengan penyesuaian material dan desain yang cermat, para insinyur menciptakan struktur yang tidak hanya mampu bertahan dari gaya yang kuat tetapi juga berkembang pesat.

Hasilnya adalah medan magnet stabil dengan kekuatan yang belum pernah ada sebelumnya. Sistem ini berjalan lancar selama setengah jam, lalu dimatikan dengan aman, yang oleh para ilmuwan disebut demagnetisasi dengan tanpa kehilangan presisi atau integritasnya. (telah disinggung di atas).

Jangkauan Magnet Superkonduktor

Magnet superkonduktor bukanlah hal baru. Magnet ini sudah digunakan secara intensif dalam pemindai MRI, akselerator partikel, dan kereta levitasi magnetik (maglev). Namun, belum pernah ada sistem yang perlu menangani medan seperti ini.

Rekor baru ini benar-benar bersinar dalam fusi nuklir, cawan suci energi bersih. Untuk menggabungkan dua atom ringan menjadi atom yang lebih berat dan melepaskan energi, kita perlu menampung plasma pada suhu yang lebih panas daripada Matahari. Satu-satunya cara untuk melakukannya di Bumi adalah dengan menggunakan sangkar magnetik yang terbuat dari medan magnet yang kuat dan stabil. Jadi, rekor ini bukan sekadar pencapaian acak, melainkan sesuatu yang dapat digunakan dalam generator fusi.

ASIPP, Institut yang memimpin proyek ini, juga merupakan peserta utama Tiongkok dalam ITER, Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional. Eksperimen fusi besar-besaran ini, yang berlokasi di Prancis dan didanai oleh puluhan negara, bertujuan untuk membuktikan bahwa fusi dapat menghasilkan lebih banyak energi daripada yang dikonsumsinya. (untuk elbih menjelasan ulasan di atas).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun