Terbuat dari bahan superkonduktor, tim magnet ini memecahkan rekor dunia sebelumnya sebesar 32,35T untuk magnet superkonduktor penuh yang ditetapkan pada tahun 2019.
Rekor tersebut ditetapkan oleh para peneliti dari Institut Teknik Elektro CAS dan Universitas Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok. Magnet superkonduktor yang mereka kembangkan digunakan di Fasilitas Pengguna Kondisi Ekstrem Sinergetik yang berbasis di Beijing, yang mengeksplorasi fenomena materi dalam kondisi ekstrem.
Sebelumnya, tim dari Laboratorium Medan Magnet Tinggi Nasional AS mengembangkan magnet yang mencapai 32T pada tahun 2017.
Menurut Institut Teknik Elektro CAS, batas atas kekuatan medan magnet yang dihasilkan oleh magnet superkonduktor suhu rendah adalah sekitar 23T dan telah memungkinkan pengembangan teknologi seperti mesin MRI/Magnetic Resonance Imaging (Pencitraan Resonansi Magnetik, adalah teknologi pemindaian medis yang menggunakan medan magnet kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail organ tubuh, tulang, dan jaringan lunak. dan kelainan organ, serta tidak menggunakan radiasi seperti X-ray atau CT scan. Hasil MRI sangat detail, memungkinkan dokter mendapatkan informasi diagnostik yang akurat untuk merencanakan pengobatan).
Untuk mendapatkan medan magnet yang lebih tinggi, para peneliti menggabungkan magnet suhu rendah ini, yang merupakan bagian terbesar dari medan magnet, dengan magnet yang beroperasi pada suhu lebih tinggi untuk lebih memperkuat medan magnet.
Dalam mencetak rekor terbaru, tim Tiongkok menggunakan magnet superkonduktor suhu tinggi yang ditempatkan di tengah magnet suhu rendah.
Prestasi tersebut terwujud dengan meningkatkan stabilitas mekanis dan kinerja elektromagnetik dari magnet superkonduktor sambil mengatasi tantangan seperti konsentrasi tegangan dan penggabungan medan multi-magnetik, menurut CAS.
Terobosan ini akan memberikan dukungan teknis pada bidang mutakhir seperti sistem magnet fusi dan dapat membantu memajukan komersialisasi instrumen seperti spektrometer resonansi magnetik nuklir, yang digunakan untuk menganalisis struktur molekul suatu zat, menurut Xinhua.
Institut Fisika Plasma (The Institute of Plasma Physics) adalah unit utama yang memberikan kontribusi Tiongkok kepada Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional (International Thermonuclear Experimental Reactor), sebuah proyek fusi nuklir global yang bertujuan menciptakan energi melalui proses yang mirip dengan matahari.
Tidak seperti reaksi fusi yang dijalankan di pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh dunia di mana atom berat dipecah menjadi dua untuk menghasilkan energi, fusi nuklir melibatkan fusi dua atom ringan untuk menghasgara-negara di seluruh dunia berupaya mengembangkan fusi nuklir komersial karena dapat menyediakan sumber energi yang hampir tak terbatas dan tidak bergantung pada bahan radioaktif.
Lembaga ini membantu membangun Fasilitas Penelitian Komprehensif untuk Teknologi Fusi di kota Hefei, Provinsi Anhui, Tiongkok. Fasilitas ini dirancang untuk memungkinkan para insinyur mengembangkan dan menguji komponen-komponen utama reaktor fusi.