Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Perkembangan Industri Penerbangan Tiongkok dan Tokoh-tokohnya (1)

23 Mei 2024   10:40 Diperbarui: 23 Mei 2024   10:49 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk mengetahui kisah ini, perlu mengetahui mengapa Tiongkok mempunyai kemauan politik yang kuat untuk mengembangkan industri penerbangan atau kedirgantaraannya secara mandiri sejak berdirinya RRT (Republik Rakyat Tiongkok diproklamirkan berdiri resmi 1 Oktober 1949).

Kaitannya dengan ini baiklah kita berkilas balik pada tahun 1950 Perang Korea pecah, api perang dengan cepat melebar hingga mencapai Sungai Yalu (perbatasan RRT dengan Korea). Pada hari-hari awal perang, 15 kesatuan AU-AS memiliki lebih dari 1.100 pesawat, sedangkan AU Tiongkok hanya memiliki beberapa pesawat "IWC" yang diaktifkan kembali selama Perang Pembebasan (Perang Saudara dengan Kuomintang yang akhirnya lari ke Taiwan)

Sumber: watchjournal.com
Sumber: watchjournal.com

Oleh karena itu, MacArthur, yang saat itu menjabat Panglima Angkatan Perang Timur Jauh AS, dengan sombongnya menyatakan bahwa Tiongkok tidak memiliki angkatan udara sama sekali.

Namun, hanya sebulan setelah Angkatan Udara AS memamerkan kekuatannya, situasi tiba-tiba berbalik. AU Tiongkok memiliki jet tempur MiG-15 baru dan melancarkan duel udara sengit dengan AU AS.


Sehingga terjadi sebuah "Koridor MiG" di tepi selatan Sungai Yalu yang membuat militer AS sangat kecewa, sehingga Kepala Staf Angkatan Udara AS saat itu, Hoyt Sanford Vandenberg, harus memerintahkan agar pasukan dan pesawat AS dan sekutu tidak di-izinkan memasuki daerah "Koridor MiG" jika tidak dikawal pesawat pengebom AS.

Ketua Mao sangat senang ketika berita itu sampai ke Beijing. Saat bertemu dengan perwakilan Tentara Relawan Tiongkok, dia bahkan mengatakan bahwa akan sangat bagus jika memiliki angkatan udara. Kemudian berseru "Hidup Angkatan Udara!!!"

Namun, setelah kegembiraan sesaat, Ketua Mao menghela nafas. Pilot kita bisa menciptakan keajaiban "Koridor MiG", tapi kapan Tiongkok bisa menerbangkan pesawat yang kita (Tiongkok) kembangkan dan produksi secara mandiri?

Segera setelah itu di bawah instruksi Ketua Mao, Perdana Menteri Zhou Enlai segera mulai membangun industri penerbangan/kedirgantaraan Tiongkok, dan impian penerbangan Tiongkok pun segera terwujud.

Jadi, bagaimana industri penerbangan RRT berubah dari negara yang sangat miskin dan tidak tahu apa-apa tentang industri kedirgantaraa berkembang menjadikan negara dirgantara yang tinggal landas? Ada cerita yang kurang diketahui di balik ini tentang pesawat pertama yang dirancang secara mandiri yang selama berdekade tidak diketahui khalayak umum, kini mulai dibuka...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun