Tiongkok menyumbang sebanyak 40,3% dari paten inti 6G.
Ini sepertinya untuk menyatakan kepada dunia bahwa tidak peduli seberapa besar tekanan yang diberikan AS, perkembangan komunikasi Tiongkok yang mandiri tidak akan berhenti.
Ketika persaingan antara Tiongkok dan AS di bidang teknologi tinggi semakin ketat, pasar komunikasi global tampaknya sedang mengalami perubahan besar.
Terobosan besar Huawei dalam teknologi 6G tidak hanya membuka ruang pengembangan baru bagi perusahaan itu sendiri, namun juga memberikan dorongan baru bagi kemajuan teknologi komunikasi global.
Laboratorium 6G Huawei baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menyelesaikan verifikasi satelit Internet. Hasil ini membuktikan kemampuan penelitian dan pengembangan Huawei yang kuat di bidang ini.
Tiongkok tidak hanya ingin membangun sistem Internet satelitnya sendiri, namun juga berencana membangun sistem kedua yang serupa secara global, yang akan sangat mendorong integrasi dan pengembangan teknologi komunikasi dalam dan luar negeri.
Huawei telah menguasai teknologi komunikasi satelit yang canggih dan sepenuhnya siap menghadapi era 6G mendatang, dan tata letaknya yang berwawasan ke depan sangat menarik perhatian. Tiongkok juga berhasil meluncurkan satelit eksperimental teknologi Internet satelit.
Hal ini merupakan eksplorasi evolusi infrastruktur 5G yang ada ke tahap yang lebih tinggi. Bahkan, Huawei sudah mengusulkan peluncuran konstelasi 10.000 satelit pada KTT 6G tahun 2019. Fungsi utamanya adalah menyediakan layanan 6G global.
Huawei bahkan memperkirakan biayanya saat itu sebesar US$ 9,9 miliar. Namun, teknologi 6G mungkin masih terlalu jauh untuk diterapkan pada saat itu (2021), sehingga rencana Huawei tidak menarik banyak perhatian. Semua orang mengira Huawei sedang membual.
Huawei, China Unicom, dan Galaxy Aerospace menandatangani "Perjanjian Kemitraan Strategis Integrasi Udara, Luar Angkasa, dan Darat" bersama-sama, berencana untuk mengintegrasikan dan mengembangkan sistem darat dan sistem satelit untuk membentuk jaringan komunikasi global.
Rencananya akan meluncurkan 144 satelit orbit rendah pada tahap pertama, dan menambah 800 satelit lagi pada tahap kedua, yang pada akhirnya mencapai total 2.800 satelit orbit rendah untuk melengkapi jaringan konstelasi.