Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Paten 6G Huawei Memulai Debutnya Siap Meluncurkan 2800 Satelit Orbit Rendah

28 Desember 2023   20:09 Diperbarui: 28 Desember 2023   20:39 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6G adalah sistem komunikasi seluler canggih generasi berikutnya, namun akan lebih dari sekadar komunikasi. 6G akan berfungsi sebagai jaringan saraf terdistribusi yang menyediakan tautan komunikasi untuk memadukan dunia fisik, siber, dan biologis, yang benar-benar mengantarkan era di mana segala sesuatu akan dapat dirasakan, terhubung, dan cerdas. Hal ini pada gilirannya akan meletakkan dasar yang kokoh bagi Kecerdasan Segalanya di masa depan.

Menurut prediksi para pakar, bagi Tiongkok jaringan 6G kemungkinan besar akan dipopulerkan sepenuhnya pada tahun 2030. Selama periode ini, raksasa teknologi Amerika Apple masih menghadapi banyak kesulitan.

Meski Apple terkenal dengan smartphone-nya, tapi juga sangat mementingkan bidang teknologi komunikasi, khususnya dalam penelitian dan pengembangan chip baseband 5G. Setelah 6 tahun berusaha, Apple akhirnya menemukan bahwa meskipun produknya telah dikembangkan, namun untuk kinerjanya, pengatur suhu dan volume (dimensi) masih menghadapi banyak masalah.

Para insinyur Apple membutuhkan waktu 5-6 tahun untuk menemukan jalan pintas menuju kesuksesan. Demi menyelamatkan muka, Timothy Donald Cook (CEO Appe) dengan ambisius menyatakan bahwa dia akan langsung beralih ke 6G dalam upaya menyalip Huawei. Di balik ambisi Cook adalah strategi 6G AS.

Tujuannya adalah untuk mengecualikan (mengucilkan) Huawei, dan "ahli teknologi" AS Elon Musk telah memulai kembali ke rencana "Starlink". Ini adalah langkah penting dalam pengembangan teknologi 6G oleh perusahaan Amerika SpaceX, yang bertujuan untuk membangun jaringan satelit Starlink global.

Selain itu, AS berupaya mengeluarkan Huawei dari pasar 6G dengan membentuk aliansi 6G yang dipimpin oleh sejumlah perusahaan Amerika. Qualcomm, Intel, Ericsson, Samsung, Nokia dan raksasa lainnya akan bergabung dalam aliansi ini.

Sekalipun mereka tidak bisa mengalahkan Huawei secara langsung, mereka akan berusaha menguras tenaganya.

Meskipun AS telah membuat beberapa terobosan dalam jaringan 6G, kemajuan ini telah memicu diskusi hangat di Tiongkok dan banyak orang berfokus pada cara untuk mengejar ketertinggalan tersebut.

Baru-baru ini, pada Konferensi Ekologi Internasional Informasi Udara dan Luar Angkasa di Danau Mingyue (Tiongkok) yang pertama, kepala ilmuwan 6G dari Laboratorium Teknologi Nirkabel Huawei mengumumkan berita menarik. Pada saat yang sama, satelit "Longjiang-3" yang dikembangkan secara independen oleh Institut Teknologi Harbin juga berhasil diluncurkan.

Huawei selanjutnya menguji dan memverifikasi sistem transmisi NR-nya pada satelit orbit rendah. Sistem Huawei dapat mencapai kecepatan downlink hingga 600Mbps pada link satelit-ke-darat, kecepatan uplink hingga 135Mbps, dan efisiensi spektrum hingga 4,21bps/Hz. Kecepatannya tiga kali lebih cepat daripada rencana Starlink Elon Musk.

Saat ini, tidak diragukan lagi ini merupakan pukulan berat bagi Tim Cook, yang sangat ingin membuat terobosan di bidang 6G.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun