Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kejutan! Tiongkok-Thailand Kerjasama Menggali Terusan Kra

20 Februari 2023   20:27 Diperbarui: 21 Februari 2023   09:34 5207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi akhirnya usulan ini ketika muncul,  Bloomberg menerbitkan berita yang mengutip Menteri Transportasi Thailand, Saksiam Chidchob. Menteri berpendapat bahwa karena Selat Malaka telah menjadi "cukup padat", diperlukan jalur alternatif untuk melewati salah satu jalur air tersibuk di dunia. (9 September 2020)

Tidak diragukan lagi, pelanggan yang akan diraih jika membangun jalur transportasi darat tidak sebanyak yang akan diraih dari kanal, dan pendapatannya tidak sebesar kanal, apalagi pelayaran melalui kanal  akan berkurang atau lebih pendek.

Namun meski dengan jalur darat, Thailand masih bisa menghasilkan uang, begitu jalur darat selesai, volume transportasi Tiongkok saja akan membawa banyak keuntungan bagi Thailand.

Jelas yang bisa diutamakan adalah orang Tiongkok yang berniat menggunakan relnya, lagipula rel kereta api lebih merepotkan daripada kapal laut, dan volume angkutnya tidak sebesar kapal barang, meski lebih cepat mengangkut barang berskala besar, biaya angkutnya akan jauh lebih tinggi daripada kapal barang, dan ide terbaik Thailand adalah meminta Tiongkok untuk berkontribusi sebagian untuk memaksa beberapa perusahaan memakai perkeretaapian Thailand untuk mencapai situasi win-win.

Majalah "Foreign Policy" Amerika menghabiskan beberapa halaman dengan fokus pada Selat Malaka Mata rantai terlemah dalam strategi Samudera Hindia adalah Selat Malaka.

Jalur ini adalah garis hidup dari seluruh perdagangan maritim Asia Timur dan benteng yang harus diperebutkan oleh Tiongkok dan AS.

Jika Kanal Kra atau Kereta Api Kra dapat dibangun, itu akan memungkinkan PLA bisa berulang kali melompat antara Laut Tiongkok Selatan dan Samudera Hindia untuk menduduki komando laut di Samudera Hindia dan Laut Tiongkok Selatan dengan kecepatan tercepat, tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke selatan untuk mengitari Semenanjung Malaya hingga Samudera Hindia.

Kanal ini juga merupakan bagian dari Belt and Road Initiative, dan merupakan aset strategis penting di sisi darat.

Selain itu, jika Terusan Kra selesai dibangun, Beijing akan mengelilingi India sepenuhnya, dengan Pakistan di barat, Tibet di utara, dan Terusan Kra di tenggara.

Angkatan Laut Tiongkok secara aktif terdorong ke arah barat ke Teluk Benggala dan Samudra Hindia, membangun pangkalan militer dan pangkalan logistik di Djibouti dan melakukan latihan bersama dengan angkatan laut Myanmar, Bangladesh, Pakistan, Iran, dan Rusia. India telah memperkuat berbagai langkah persiapan dengan memperkuat kemugkinan konflik di darat dan di laut.

Media India melaporkan pada 25 Agustus 2020 bahwa India berencana melakukan peningkatan besar-besaran angkatan udara dan angkatan lautnya di Kepulauan Andaman dan Nikobar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun