Hal di atas ini terjadi saat masih belum ada tindakan balasan di Tiongkok, Qualcomm dan Apple sangat bergantung pada pasar Tiongkok. Jika negara Tiongkok melawan, perkembangan mereka di pasar Tiongkok akan sangat terpengaruh dan mereka pasti akan sangat terpukul.
Di sisi lain, perkembangan industri militer Tiongkok selama ini tidak pernah bergantung pada investasi asing, apalagi investasi perusahaan-perusahaan dari AS. Andaikata jika AS meliberalisasi/membebasakan investasi perusahaannya di industri militer Tiongkok, Tiongkok pun juga akan sangat mempertimbangkan masak-masak, apakah memang perlu memperbolehkan investasi asing di bidang keamanan nasionalnya.
Kemampuan militer dan pertahanan nasional Tiongkok telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, ini adalah hasil dari kegigihan Tiongkok sendiri dalam inovasi independen dalam konteks pertumbuhan kekuatan nasionalnya secara keseluruhan.
Dan pasar besar Tiongkok juga menyediakan kondisi kombinasi baik untuk inovasi independen dan aplikasi yang saling mendukung. Oleh karena itu, bahkan jika AS telah berusaha untuk menghentikan pengembangan dan kemampuan teknologi militer Tiongkok dengan berbagai cara, tidak akan mungkin berhasil untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.
Selama Tiongkok terus berkembang maju, inovasi independennya akan terus digunakan. Namun masalah lain adalah banyak perusahaan Tiongkok yang telah "diblack list" sebenarnya bukanlah  "perusahaan industri militer" sama sekali, tetapi dijatuhi sanksi juga.
Memang benar bahwa hampir semua perusahaan itu mewakili tingkat perkembangan teknologi dan kekuatan komprehensif Tiongkok, dalam hal ini dengan sendirinya menunjukkan bahwa AS memegang tinggi panji ideologis, tetapi sebenarnya memainkan sempoa "decoupling" dengan perusahaan Tiongkok dengan mem-politisasi dan dikait-kaitkan dengan keamanan, serta mengideologikan secara tidak wajar dengan dihubung-hubungakan dengan kegiatan ekonomi normal antar negara dan antar perusahaan.
Juru bicara Kemenlu Tiongkok Wang Wenbin juga menanggapi perilaku ini dengan mengatakan: Tindakan AS yang relevan melanggar aturan pasar, mengganggu aturan dan ketertiban pasar, dan merusak tidak hanya hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok tetapi juga investor AS dan kepentingan investor seluruh dunia.
Pihak Tiongkok mendesak AS mengikuti aturan dan prinsip pasar lazim berlaku selama ini, menghapuskan berbagai cara yang disebut "daftar hitam" untuk menekan perusahaan Tiongkok dan memberi perusahaan Tiongkok lingkungan bisnis dan investasi yang fair berkeadilan dan tidak diskriminatif.
Pihak Tiongkok akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan sah dari perusahaan Tiongkok.
Memang terlihat AS telah mencoba segala cara yang mungkin untuk membendung perkembangan teknologi Tiongkok, tetapi tindakan ini diyakini Tiongkok akan merugikan diri AS sendiri, dikarenakan hal berikut:
Pertama, keuntungan perusahaan AS akan rusak. Semua perusahaan AS adalah perusahaan swasta. Jika pemerintah AS menggunakan perintah eksekutif untuk secara paksa memotong reservoir keuntungan mereka dan secara paksa menghentikan kegiatan ekonomi normal, keuntungan perusahaan AS akan terus menurun, dan ini akan mau tidak mau mempengaruhi antusiasme pembangunan teknologi.