Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa AS dan Barat Terus Meributkan Uyghur Xinjiang?

19 Mei 2021   15:06 Diperbarui: 19 Mei 2021   15:20 2081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.globaltimes.cn

Jika dihubungkan dengan teori/tesis MacKinder tentang pulau dunia, dan argumen Brzezinski dan Kissinger, dan kita perhatikan "permainan dan pertarugan" antara Inggris, AS disatu pihak dan Rusia di pihak lain, maka "lokasi strategis" Xinjiang bisa terlihat dengan jelas.

Maka tidaklah heran jika Inggris dan AS dalam derajat besar harus memprovokasi di Xinjiang untuk menjegal inisiatif "OBOR" Tiongkok, serta Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional RCEP dan Perjanjian Investasi Tiongkok-UE.

Bagi Tiongkok menginginkan bekerja-sama dengan negara-negara di sepanjang "OBOR" untuk mempromosikan hubungan yang saling menguntungkan dan menghasilkan yang sama-sama menguntungkan untuk kemakmuran bersama secara global dan membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, tetapi AS dan Inggris serta Barat takut Tiongkok memasuki pedalaman "Pulau Dunia".

Sejak saat itu, dunia beralih dari kekuatan laut ke kekuatan darat. Xinjiang, yang kebetulan terletak di jantung Eurasia, berada di jalur "OBOR", dan berbatasan dengan Afghanistan, tempat militer AS terperangkap bertahun-tahun selama ini.

Maka dapat disimpulkan dan sangat mungkin bahwa AS dan negara-negara Barat lain "memilih" Xinjiang sebagai masalah yang direncanakan sebelumnya.

Pada 1999, CIA menganalisis bahwa apa yang dilakukan AS di Afghanistan sangat efektif dalam melawan Uni Soviet, dan teori yang sama dapat digunakan untuk melawan Tiongkok.

Pada tahun 2003, Graham Fuller, seorang pejabat CIA, juga menyarankan: Dikemudian hari ketika AS harus menghadapi Tiongkok di masa depan, "kartu Xinjiang" tidak boleh dikesampingkan. Beberapa orang Uyghur memang memiliki koneksi dengan organisasi ekstremis di luar Tiongkok, dan mereka telah diradikalisasi.

Dalam video yang sangat populer di Internet beberapa hari lalu, mantan Kolonel AD AS Lawrence berseru dalam pidatonya bahwa Uyghur harus digunakan untuk mengganggu Tiongkok.

Alasan penting kehadiran militer AS di Afghanistan adalah bahwa ada 20 juta orang Uyghur di Xinjiang. Oleh karena itu, jika CIA ingin mengguncang Tiongkok, cara terbaik adalah dengan membuat kekacauan dengan meperlat orang-orang Uyghur, agar terus merangsang Beijing, tanpa perlu menggunakan kekuatan eksternal, langsung bisa menghancurkan Tiongkok dari dalam.

AS berpikir begitu, maka mereka melakukannya.


Laporan "Australian Alert Service" menunjukkan bahwa AS secara bertahap bergeser dari anti-Soviet menjadi untuk "membendung pengaruh Tiongkok di kawasan Asia Tengah". Badan intelijen Inggris dan AS telah mendukung "pan-Turkisme" untuk melemahkan Tiongkok dan Rusia, istilah yang disebut "Kongres Uyghur Dunia" Yang disebut "Pemerintah Turkistan Timur di Pengasingan" dan lembaga anti-Tiongkok lainnya serta organisasi ekstremis yang mencoba untuk mendirikan apa yang disebut "Turkistan Timur" atau gerakan mencari "kemerdekaan" di Xinjiang telah muncul satu per satu setelah lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun