Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa AS dan Barat Terus Meributkan Uyghur Xinjiang?

19 Mei 2021   15:06 Diperbarui: 19 Mei 2021   15:20 2081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.globaltimes.cn

Menurut kenyataan, yang ingin diungkapkan silogisme MacKinder adalah penguasaan dunia, bukan penguasaan lautan seperti yang dibayangkan Inggris, melainkan penguasaan atas daratan yang luas, seperti Eurasia.

Kemudian, setelah tesis ini dirilis, teori ini mempengaruhi struktur politik dunia selama seratus tahun ke depan.

Begitu sebuah negara kuat muncul di benua Eurasia, teori pulau dunia sekali lagi diminati oleh ahli strategi dan politisi Inggris, misalnya, Brzezinski, yang menulis dalam "The Great Game", permainan untuk dominasi global masih berlangsung. . . Sangat penting bahwa tidak boleh ada penantang yang mampu mendominasi Eurasia, jika tidak maka itu berarti menantang AS.

Contoh lain adalah Kissinger, yang menulis dalam "Great Diplomacy" bahwa dari sudut pandang geopolitik, AS adalah pulau yang jauh dari Eurasia dan sumber daya serta populasinya jauh melebihi AS. Jika kekuatan yang kuat muncul di Eurasia, bagi AS harus diutamakan dibuat strategi dulu.  Karena negara hal itu jika terjadi akan mampu melawan AS secara ekonomi, dan pada akhirnya akan melampaui AS secara militer.

Oleh karena itu, kebijakan Inggris untuk Eurasia berada pada garis yang sama dan memiliki tujuan geopolitik yang serupa. Kebijakan Eurasia Inggris dan AS adalah tidak mengizinkan munculnya kekuatan di Eurasia.

Maka dari itu, kita dapat melihat bahwa untuk mengenkang kebangkitan kekuatan di Eurasia, Inggris dan AS telah menciptakan turbulensi di Eurasia untuk menahan perkembangan negara-negara lain. Lalu apa sebenarnya yang dilakukan dan dioperasikan Inggris dan AS?

Laporan "Australian Alert Service" juga menuliskan beberapa contoh. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Rusia berencana membangun rel kereta api di sepanjang Jalur Sutra kuno. Inggris menjadi sangat waspada tentang hal ini karena begitu jalur perkeretaapian terhubung dengan beberapa wilayah geografis di daratan, maka penghalang dapat tersambung, yang membawa efek interkoneksi antar wilayah-wilayah yang berbeda memudahkan pertukaran sumber daya.

Dan ini akan membawa kekuatan Rusia menjadi sangat diperkuat, yang dapat mengancam kendali Inggris atas Eurasia dan supremasi maritimnya. Akibatnya, Inggris dan Rusia meluncurkan "the Great Game" melalui sarana diplomatik untuk memicu konflik dan hasutan di kawasan. Selama Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet, mantan penasihat keamanan nasional AS Brzezinski merasa bahwa mereka harus belajar dari Operasi Inggris dalam "the Great Game".

Oleh karena itu, AS telah menginvestasikan 630 juta dolar AS setahun dalam "Operasi Tornado" yang melancarkan perang di Afghanistan selama sepuluh tahun sejak 1979. Bersama dengan Inggris dan Arab Saudi, mereka telah menyediakan dana, peralatan dan pelatihan untuk Gerilyawan Afghanistan untuk mendukung serangan mereka terhadap Uni Soviet. Brzezinski percaya bahwa operasi tersebut berhasil "membawa Uni Soviet terjerumus dalam perang dan pada akhirnya menyebabkan runtuhnya Uni Soviet."

Pada abad terakhir lalu,  Inggris dan AS serta negara-negara lain sibuk berurusan dengan Uni Soviet. Tiongkok bukanlah menjadi target penting mereka. Namun, seiring perkembangan zaman, perlahan-lahan AS mengalihkan perhatiannya ke Tiongkok.

Sumber: www.amazing-iran.com
Sumber: www.amazing-iran.com
Mari kita lihat melihat peta di atas ini. Xinjiang, yang terletak di pedalaman Eurasia, dekat Asia Tengah, adalah bagian penting dari Jalur Sutra kuno dalam sejarah. Sekarang menjadi satu-satunya tempat di mana "Jembatan kedua ke Eurasia" yang harus dilewati . Itu juga merupakan area inti dari inisiatif "One Belt One Road (OBOR)" Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun