Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gugus Tempur Kapal Induk AS Nyaris Bentrok dengan Tiongkok Awal April di Laut Tiongkok Selatan

14 April 2021   18:02 Diperbarui: 14 April 2021   18:10 2557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: marinevesseltraffic.com

Kejadian ini tidak akan berdampak pada kapal yang berlayar secara normal, tetapi AS hanya bisa cemas setelah mengalamitnya. Lagi pula, operasi militer militer AS sangat bergantung pada sinyal pemosisian GPS. Yang tidak pernah terpikirkan oleh Biden adalah tidak ada sinyal GPS AS di LTS dalam semalam.

Kapal AL AS. bahkan tidak dapat melakukan navigasi yang akurat di perairan terdekat. Apa yang terjadi? Pada akhirnya diketahui, ternyata setelah sistem Beidou Tiongkok terhubung sepenuhnya, semua alat bantu navigasi di area ini diganti dengan alat bantu navigasi sistem Beidou.

Dengan cara ini, kapal Amerika yang menggunakan sistem GPS secara alami menerima sinyal dari alat bantu navigasi. Kali ini aktivitas Tiongkok di perairan selatan adalah mengganti beacon navigasi di Selat Qiongzhou dan wilayah lainnya dengan beacon navigasi menggunakan sistem Beidou yang lebih canggih.

Meski laut yang luas seolah kosong untuk memungkinkan kapal berlayar dengan leluasa, seringkali terdapat terumbu karang tersembunyi dan hambatan lain yang membahayakan keselamatan kapal di bawah air. Terutama di perairan dangkal, tumpukan terumbu karang dan kapal karam lebih mengancam. 

Oleh karena itu, kapal seluruh negara-negara lain terutama jika akan masuk ke dalam perairan dan pelabuhan, mereka harus dilengkapi dengan radio atau cahaya tampak beacon navigasi. Beacon navigasi ini menandai area di mana kapal bisa lewat seperti lampu landasan pacu bandara.

Sebelumnya, alat bantu navigasi ini menggunakan penerima GPS dari AS. Sekarang sistem Beidou tidak hanya menghilangkan ketergantungan pada GPS, tetapi juga lebih meningkatkan keamanan. 

Lagi pula, sistem Beidou benar-benar yang paling canggih di dunia saat ini untuk sistem pemosisian satelit. Sistem pemosisian GPS milik AS adalah paling maju dalam penelitian dan pengembangan di dunia dan sudah diterapkan untuk waktu yang lama, bahkan  GPS identik dengan sistem pemosisian global.

Meskipun Rusia dan Uni Eropa sama-sama mengembangkan sistem penentuan posisi GLONASS dan Galileo, namun yang pertama karena akurasi yang rendah dan yang terakhir sangat kurang dalam keandalannya dan sering mati. Oleh karena itu, GPS adalah sistem penentuan posisi satelit yang paling banyak digunakan di dunia sebelumnya.

Dan AS tidaklah berkontribusi ke negara lain secara gratis. Selain mengenakan biaya tinggi ke negara lain melalui layanan ini, AS juga dapat menggunakan GPS untuk mencapai tujuan keperluan rumah tangga atau politik tertentu. 

Ambil contoh penggunaan militer. Saat terjadi konflik terjadi di wilayah tersebut dan militer AS akan campur tangan, AS dapat langsung menutup saluran sinyal posisi GPS sipil dan militer di wilayah tersebut. Baca:

Melihat Tindakan AS Mempermalukan Tiongkok dalam Beberapa Dekade

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun