Untuk penerbangan cuaca ekstrem pertamanya, pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Hulunbuir Dongshan dan mendarat di Bandara Dongying Shengli (DOY) di Yong'an di Provinsi Shandong. Beberapa eksperimen dilakukan selama 23 hari pengujian untuk menantang kinerja dan peralatan pesawat. Tes penerbangan dan darat diverifikasi untuk memenuhi standar yang ditemukan di lingkungan bersuhu rendah minus 35 derajat Celcius.
Kali ini, pesawat C919 melakukan lebih dari sepuluh pengujian dalam kondisi suhu rendah hampir minus 40 derajat Celcius. Menurut pengaturan pengujian, lebih dari 430 subjek uji penerbangan untuk pesawat C919 telah diuji.
Bandara Internasional Hulunbuir Dongshan bekerja dengan Perusahaan Pesawat Komersial China dan departemen lain, termasuk China National Aviation Fuel Group (CNAF) untuk memastikan bahwa semua pengujian dilakukan pada suhu yang sangat rendah yang diperlukan. Layanan Meteorologi Hulunbeier menggunakan lima set peralatan pemantauan meteorologi untuk memastikan bahwa pengujian dilakukan dalam kondisi yang tepat.
Sebelum produsen mengirimkan pesawat ke pelanggan, mereka harus memastikan bahwa pesawat dapat beroperasi dalam kondisi lingkungan yang ekstrim, dari dingin yang membekukan hingga panas yang hebat. Misalnya, Airbus membawa pesawatnya dari cuaca ringan di Toulouse ke wilayah Arktik timur Kanada, Nunavut.
Suhu yang sangat dingin dapat menyebabkan semua jenis komponen pesawat pecah atau retak, dengan logam seperti baja dan aluminium berkontraksi dengan kecepatan yang berbeda. Komponen yang bergerak dapat mengalami keausan yang lebih lama saat pelumas kehilangan viskositasnya karena suhu yang sangat dingin. Sementara itu, karet dan plastik bisa menjadi rapuh pada suhu beku.
Dalam sebuah langkah yang dirancang untuk bersaing dengan Boeing 737 dan keluarga jet Airbus A320, Tiongkok pada tahun 2008 memutuskan untuk mendirikan Perusahaan Pesawat Komersial China (COMAC) dan merancang serta memproduksi C919. C919 adalah pesawat lorong tunggal bermesin ganda yang dapat menampung antara 156 dan168 penumpang dalam konfigurasi operasi normal.
COMAC mengambil pendekatan hati-hati saat merancang C919 dan menghasilkan pesawat yang mirip dengan Airbus A320 yang lebih tua. COMAC sedang membangun dua varian pesawat: versi standar dengan jangkauan 2.200 mil laut, dan versi jarak jauh yang dapat terbang 2.999 mil laut. Kedua pesawat memiliki ketinggian operasi (operating ceiling) 39.800 kaki.
Menurut perusahaan produksi dan R&D pesawat besar Tiongkok, informasi situs web resmi COMAC Pesawat penumpang besar C919 adalah pesawat sipil jet besar dengan hak kekayaan intelektual independen yang dikembangkan oleh Tiongkok sesuai dengan peraturan penerbangan sipil internasional, dengan rentang kursi kelas 168 penumpang dengan jarak tempuh  5000 kilometer.
Pengembangan pesawat C919 dimulai pada 2008, perakitan terakhir selesai pada 2 November 2005, dan penerbangan pertamanya berhasil diselesaikan pada 5 Mei 2007.
Setelah pemeriksaan menyeluruh dan penilaian kepatuhan desain pesawat, sertifikat tipe akan dikeluarkan untuk pesawat C919.
Kunci dari berita ini adalah pihak Tiongkok juga dapat mengaudit pesawat penumpang dan mengeluarkan sertifikat tipe untuk membuka jalan bagi pengoperasian.