Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mempersoal Siapakah Negara "Barat" Itu?

25 September 2020   11:22 Diperbarui: 4 Oktober 2020   21:15 2153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi via khanacademy.org

Tetapi kemudian Israel menjadi satu negara merdeka yang nyata, yang dipromosikan oleh AS, sehingga hubungan antara Israel dan AS menjadi sangat istimewa. Sederhananya, Israel adalah anak haram AS yang tidak memiliki status. Tapi hubungannya sangat erat, ini adalah hubungan darah.

Ini adalah "Barat" yang sebanarnya kita hadapi sekarang. Selain itu, AS tidak lagi mengakui negara lain sebagasi "Barat" sekarang. Misalnya Rusia, meskipun mungkin elit Russia merasa sangat mengagumi dan ingin amat sebagai "Barat".

Namun bagaimanapun, Rusia masih memiliki fondasi yang dangkal dan sejarah yang pendek dengan "Barat". Kemudian bagian utama sejarah yang relatif "Barat", yaitu Eropa Barat, Rusia merasa tertinggal. Oleh karena itu, elit Rusia selalu bermimpi menjadi anggota penuh "Barat".

Hal di atas ini juga berlaku bagi Turki, jika kita lebih sering berinteraksi dengan elit Amerika, kita akan tahu bahwa sebenarnya dalam hati mereka ada rasa  penolakan terhadap Turki.

Para elit Amerika Latin juga seperti Rusia  sangat mengagumi "Barat", sehingga mereka percaya bahwa mereka adalah "Barat", tetapi seperti yang kita ketahui di mata elit Amerika, orang Amerika Latin bukan dianggap keturuan asli "Barat".

Di mata orang Amerika, orang Amerika Latin adalah seperti anak pengasuh mereka, mustahil bagi mereka untuk bisa menjadi anggota penuh keluarga mereka.

Adapun di beberapa negara lain bahkan lebih tragis. Misalnya, di India, elit India juga memuja Barat dengan kagum, karena telah lama menganggap dirinya sebagai anggota dunia "Barat".

Namun kenyataannya, orang "Barat" membencinya. Termasuk juga orang  Korea Selatan, tampaknya mereka juga sangat mengagumi "Barat". Kita dapat melihat bahwa Korea adalah negara kecantikan yang kesohor dengan operasi plastik kecantikan. Pada umumnya kecantikan bagi mereka lebih menekankan pada pemutihan kulit, matanya besar, dan kelopak mata ganda sangat putih.

Mereka ini sangat memuja "Barat", tetapi ada tragedi di dalamnya, betapa keras pun mereka berusaha, tetapai bagaimana pun tidak bisa benar-benar menjadi anggota resmi keluarga "Barat" dan diterima sebagai "Barat Tulen".

Inilah pemahaman konsep "Barat" yang sebenarnya menjadi dilema bagi mereka-mereka ini, lebih lagi bagi yang "sok ke-Barat-Baratan".....

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri
The Bottom Line, EWTN, Study, Khan Academy, Britannica, NSA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun