Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Laut Tiongkok Selatan Memanas Gegara Ulah Provokasi AS-Beranikah Melawan Setara 110 Kapal Induk Tiongkok yang Tak Tenggelam

28 Juli 2020   19:28 Diperbarui: 31 Juli 2020   10:31 2206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ABPic+defdensenews.com+news.northropgrumman.com

Menurut kantor berita Rusia pada 23 Juli lalu, sebuah pesawat pengintai udara-ke-darat E-8C dari militer AS menerobos ke wilayah udara di atas perairan selatan Tiongkok pada hari itu juga. Pesawat pengintai udara-ke-darat E-8C AS telah sangat aktif di perairan selatan akhir-akhir ini. 

Sebelumnya sudah pernah muncul tiga kali pada 13 Juli, 15 Juli dan 17 Juli. Kali ini, pesawat pengintai AS segera diperintah Pentagon untuk membatalkan misinya setelah memasuki wilayah udara Tiongkok.

Namun, para ahli militer Rusia percaya bahwa pesawat pengintai AS sudah terlambat untuk pergi, karena sinyal datanya telah dikuasai oleh lawan-lawannya. Pesawat "Joint Star" E-8C adalah proyek bersama yang dikembangkan oleh Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS. 

Pesawat terbang penuh dengan peralatan penting untuk pertempuran udara-udara modern dari militer AS, dan pesawat ini merupakan pesawat pusat (hub) penting untuk pertempuran darat dan udara selama perang. Kali ini tampaknya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pihak lawan (Tiongkok) telah masuk ke sistem saraf pusat pesawat tersebut.

E-8C Joint Star System disebut Joint Surveillance Target Attack Radar System. Produsen dari sistem ini adalah Northrop Grumman. Data menunjukkan bahwa pesawat pengintai ini digunakan untuk menemukan target diam atau bergerak di darat dalam semua kondisi cuaca. Deteksi dan pelacakan. 

Kedalamannya tau jarak kemampuan melacak bisa mencapai 250 kilometer. Guguss tempur kapal induk ganda AS sebelumnya melakukan dua latihan militer skala besar di perairan selatan Tiongkok. Langkah Pentagon ini segera menyebabkan ketegangan di perairan selatan Tiongkok atau Laut Tiongkok Selatan (LTS).

Untuk menghadapi ancaman militer AS, Tiongkok mengerahkan pembalasan dengan mengerahkan kapal-kapal mperang AL-PLA untuk melacak dan memantau kapal induk AS secara real time.

Analis percaya bahwa tujuan militer AS mengirimkan pesawat E-8C "Joint Star" lagi untuk mendeteksi posisi rudal anti-kapal yang digunakan oleh militer Tiongkok di darat. Pentagon berharap untuk mengetahui situasi spesifik dari penempatan militer Tiongkok melalui metode ini, tetapi Tiongkok telah melakukan persiapan perlindungan.

Keamanan regional di perairan selatan Tiongkok tampaknya telah ditempatkan sejumlah besar jet tempur sekitar perairannya. Para jet-jet tempur ini telah dikerahkan di beberapa pulau dan terumbu seperti Pulau Yongxing, yang akan bertanggung jawab untuk melindungi keamanan perairan selatan Tiongkok atau LTS.

Beberapa sumber mengatakan bahwa setelah militer AS mengirim pesawat E-8C, penerbangan AL Tiongkok segera mengirim pesawat tempur untuk mengusir pesawat pengintai AS. Meskipun AS mengeluarkan perintah darurat untuk mundur, para ahli Rusia percaya bahwa meskipun pesawat E-8C telah lolos tapi agak terlambat waktu, karena AL-PLA yang ada di darat telah berhasil mengusai sinyal data dari pesawat tersebut. Ini sungguh sangat merugikan bagi pihak militer AS.

Akhir-akhir ini militer AS sangat sering hadir di perairan LTS, ini merupakan manuver Trump dalam menghadapi pemilihan presiden AS pada akhir tahun ini, yang menginginkan untuk bisa terpilih kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun