Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perkembangan Vaksin COVID-19 di Tiongkok dan Tokoh Pentingnya

3 Juli 2020   16:35 Diperbarui: 4 Juli 2020   07:35 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika rasa sakit itu tak tertahankan, dia hanya bisa terus bekerja sambil memegang rambutnya erat-erat dengan kedua tangan untuk menghilangkan rasa sakit.

Selama SARS, dia melakukan perjalanan ke 83 rumah sakit yang ditunjuk di seluruh negeri Tiongkok untuk memandu pengobatan dan mengumpulkan data di antara kelompok-kelompok berisiko tinggi.

Untuk mengumpulkan sampel, dia pergi jauh ke garis depan dan terkena konsentrasi SARS tinggi setiap hari. Menghadapi risiko hidup yang sangat besar.

Sebanyak 14.000 staf medis di seluruh negeri menggunakan semprotan hidung yang dia kembangkan, dan tidak ada kasus infeksi.

Karena kontribusinya yang luar biasa selama epidemi SARS, Chen Wei memenangkan Penghargaan Pemuda Berprestasi Sepuluh Nasional (Top Ten) tahun 2003 dan Penghargaan Inovasi Sains dan Teknologi Pemuda Tiongkok.

Banyak orang bertanya kepadanya: Pergi ke daerah epidemi yang begitu bahaya, bagaimana jika tidak kembali lagi? Dia selalu tanggapi dengan tidak perduli.

Dia mengatakan: Dengan mengenakan seragam militer ini, berarti saya harus melakukan semua ini. Saya menginginkan dalam hidup saya ini bisa terhubung dengan virus yang mematikan untuk memeranginya, untuk membuka pintu harapan bagi kehidupan daerah yang terperangkap epidemi.

Ini adalah jiwa keuletan seorang prajurit dan peran seorang pahlawan. Pada tahun 2008, Chen Wei berpartisipasi dalam Kesehatan Wenchuan dan Pencegahan Epidemi dan Anti-Nuklir Olimpiade Beijing, Biokimia dan Perlindungan Anti-Terorisme.

Pada tahun 2004, ketika wabah Ebola di Afrika Barat sangat transfektif dan menyebar dengan cepat, tingkat kematian mencapai 50% hingga 90%, masa inkubasi virus adalah 2 hingga 21 hari, dan dunia panik.

Untuk mencegah epidemi ini, Chen Wei memimpin tim ke Afrika untuk mengembangkan vaksin genola Ebola 2014 pertama di dunia, mewujudkan terobosan lain dalam uji klinis luar negeri untuk vaksin bagi Tiongkok.

Saat mempromosikan vaksin gen baru tim Chen Wei, WHO mengumumkan pada 2015 bahwa penyebaran virus Ebola telah berakhir di Sierra Leone, pada saat itu dunia karena jasa Chen Wei memberi acungan jempol kepada orang Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun