Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menelisik Kebijakan Luar Negeri AS dan Geopolitik untuk Sekutu AS

12 Maret 2017   19:30 Diperbarui: 6 Mei 2017   07:54 1462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustradi dari youtube.com/CCTVChina

Tapi para pengamat dan analis menilai bahwa komentar Trump hanya strategi. Dia tidak ingin meniggalkan sistem sekutu, bahkan dia ingin memperkuat sistem sekutu, karena ketika sekutu ini menyadari bahwa kemungkinan kehilangan perlindungan dari sistem sekutu mereka, kemudian mereka akan meningkatkan dan memperdalam sistem keuangan sekutu mereka  atau dalam aspek-aspek yang lain. Itu yang diperkirakan dari niat Trump.

Satu hal yang jelas. Trump sesungguhnya tidak ingin kembali ke isolasionisme. Dia masih akan mempertahankan hegemoni AS. Dia ingin sekutu AS untuk berbagi biaya hegemoni AS.

Sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia modern ini, para mitra AS bisa dikatakan menyebar di selutuh dunia. Di Eropa kelompok militer yang dipimpin AS—NATO telah berkembang selama bertahun-tahun, dan sekarang sudah memiliki anggota hampir 30 negara.

Di Asia-Pasifik, sekutu AS—Jepang, Korsel, Filipina, Singapura, dan Australia semua memiliki perjanjian militer atau jaminan keamanan tertentu.  Di Timteng, AS memiliki persahabatan yang mendalam dengan Israel, Mesir, Arab Saudi, Yordania, Kuwait, Bharain dan Qatar. Di depan pintu Amerika sekeliling AS juga dalam lingkup kekuasaannya. Menurut statistik yang tidak lengkap mengatakan diperkirakan AS memiliki lebih dari 60 negara mitra di siantero dunia.

Sistem Sekutu a la AS

Sistem sekutu AS cukup rumit. Ini mencakup tersebar di seluruh dunia. Terdapat sekutu yang paling kuat di Eropa yaitu NATO. Di Asia-Pasifik, AS memiliki beberapa “deputi” seperti Australia, Jepang, Korsel dan Filipina. Dan “deputi” ini juga dimiliki di Timteng dan Amerika Latin, seperti Kolombia dengan mereka memiliki perjanjian aliansi militer dengan AS.


Cendiakwan AS Zbigniew Brezinki pernah suatu kali tanpa malu mengatakan: “Posisi supremasi AS di dunia berpegang pada sistem perhitungan yang teliti untuk sekutu yang tersebar di seluruh dunia.”

Dari semua sekutu yang telah berpartisipasi dalam Perang Teluk AS terhadap Irak pada tahun 1991; dan ada 12 negara anggota NATO pernah langsung mengambil bagian dalam Perang AS terhadap Kosovo melawan Yugoslavia pada tahun 1999; dan Inggris, Australia, dan militer Polandia bahkan mengambil bagian dalam pertempuran darat dalam Perang Irak- AS yang dimulai tahun 2003.

Selain itu, banyak sekutu AS telah ikut memberikan dukungan politik yang kongkrit atau tersamar dalam kegiatan organisasi internasional seperti PBB, Bank Dunia, IMF, G7 dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Bagi AS, sistem sekutu yang kuat merupakan salah satu bagian dari fondasi hegemoninya. AS memiliki kekuatan nasional yang komprehansif yang membentuk bagian dari fondasi itu, tapi bagian lain dari itu adalah sistem yang kuat dari sekutu yaitu beberapa sekutu yang mendukung AS begitu AS bersuara.

Namun sekutu ini membentuk aliansi dengan AS juga memberi mereka banyak manfaat. Pertama-tama untuk masalah keamanan, mereka memiliki perlindungan militer dari AS. Selain itu, tidak lama setelah P.D. II berakhir, AS tidak memberikan sekutunya sejumlah besar dukungan ekonomi. Juga dalam banyak isu-isu internasional, AS memiliki standar ganda untuk sekutu dan negara-negara lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun