3. Lingkungan Sosial dan Ekonomi
Keadaan Ekonomi: Kondisi ekonomi keluarga memengaruhi kesempatan anak untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, dan pengalaman sosial yang mendukung perkembangan emosional.
Komunitas: Lingkungan yang aman dan mendukung mendorong anak untuk merasa nyaman mengeksplorasi dunia sosialnya. Sebaliknya, lingkungan yang penuh dengan kekerasan atau ketidakstabilan emosional dapat memicu stres yang menghambat perkembangan.
Peran Budaya dalam Perkembangan Sosial-Emosional
Budaya adalah kerangka nilai, norma, dan kepercayaan yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat. Budaya memengaruhi bagaimana individu memahami dan merespons emosi serta menjalani interaksi sosial.
1. Norma Budaya tentang Ekspresi Emosi
Setiap budaya memiliki aturan yang berbeda tentang bagaimana emosi boleh diekspresikan.
Budaya Kolektivis: Seperti budaya di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, biasanya menekankan harmoni sosial dan menahan ekspresi emosi negatif untuk menjaga hubungan kelompok.
Budaya Individualis: Seperti budaya di negara-negara Barat, cenderung mendorong individu untuk mengekspresikan emosi secara terbuka, termasuk perasaan negatif.
2. Nilai Budaya tentang Relasi Sosial
Keluarga: Dalam budaya kolektivis, keluarga besar memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan sosial-emosional anak. Anak diajarkan untuk menghormati orang tua dan anggota keluarga lainnya.