Mohon tunggu...
Maini Yarsi.B
Maini Yarsi.B Mohon Tunggu... Guru - Guru

perumahan BMS B.20 Desa Santur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Membahagiakan Kedua Orangtua?

1 Desember 2020   19:24 Diperbarui: 1 Desember 2020   19:32 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kebahagiaan orang tua adalah berkumpul dengan anak-anak mereka, saling bersenda gurau dan memberi kehangatan satu sama lainnya.Anak adalah anugerah terindah dari yang maha kuasa, kehadirannya ke dunia sangat dirindukan oleh orang tua dalam membina rumah tangga. Kelahiran sosok mungil ini memberikan nuansa kebahagian tersendiri bagi si ayah dan si Ibu. Si bayi  ini  merupakan buah hati dan cinta kasih mereka berdua dan juga sebagai wujud kasih sayang diantara mereka.

Bertahun-tahun mereka merawat dan menjaga anaknya ,hingga tumbuh dewasa dan sampai menghantarkan mereka juga menuju jenjang rumah tangga. Bahkan sampai mereka memliki anak yang menjadi cucu kedua orang tuanya.Merekalah orang pertama yang memberi pendidikan pada anak-anaknya,hingga jenjang sekolah barulah anak-anak mendapatkan tambahan pendidikan dari sekolah.

Namun ,dalam keseharian anak-anak takkan pernah lepas dari pengawasan orang tua, anak adalah amanah yang harus mereka pertanggung jawabkan kelak pada yang Maha pencipta .Mereka berkewajiban untuk mendidik dan membesarkannya, hingga mereka dewasa dan berumah tangga.

Pada akhirnya  Ayah dan ibu akan mengalami masa-masa tua, dimana anak-anaknya yang sudah memilki keluarga masing-masing tentulah tidak akan tinggal lagi dengan mereka. Yah, itulah roda kehidupan yang harus di jalani dengan rasa syukur selalu pada yang Maha Kuasa.

Menjalani kehidupan di masa tua, tidaklah semudah ketika masih kuat dan bertenaga. Apalagi bagi orang tua yang sudah mulai sakit-sakitan, mereka tentunya membutuhkan orang lain yang bisa mendampinginya. Dalam hal ini , tentulah orang yang terdekat dengannya, seperti suami atau istri dan  anak-anaknya, serta mungkin juga cucunya yang telah besar dan dewasa.

Pada masa-masa ini, mereka sangat butuh perhatian dari pasangannya dan anak-anaknya.Mereka sangat merindukan kehadiran anak-anaknya kembali setelah mereka berjauhan karena aktifitas anak-anak yang berbeda-beda.Walaupun orang tua memahami anak bukanlah milik mereka,tapi titipan Allah semata.

Namun ,rasa memiliki mereka yang tinggi membuat mereka selalu ingin berdampingan dengan anak-anaknya. Bahkan mereka rela mengasuh cucunya ,yang merupakan buah hati juga dari anak-anaknya. Terkadang kasih sayang orang tua pada cucu-cucu mereka, juga melebihi kasih sayangnya pada anaknya sendiri.

Saya memilki kedua orang tua di kampung ibu saya di sebuah desa  , ayah yang berusia 81 tahun dan ibu yang berusia 76 tahun. Saya merupakan anak ke tujuh dari 12 bersaudara . yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 4 orang perempuan.Kami semua sudah berkeluarga kecuali adik yang paling kecil.Kami tentunya sudah tidak tinggal lagi di rumah orang tua, karena pekerjaan masing-masing serta memenuhi kebutuhan keluarga.Namun, kami selalu ada komunikasi dengan media hp melalui group Whatsapp.

Ayah dan Ibu selalu merindukan kami agar sering mengunjugi mereka bergantian.Kami tetap berupaya semampu kami untuk mengunjugi beliau. Namun terkadang kesibukan pekerjaan sehari-hari membuat kami tidak dapat untuk sering mengunjungi beliau .Oleh karena itu beliau membuatkan jadwal pertemuan rutin keluarga yang wajib kami laksanakan yaitu 1 kali dalam 2 bulan.

Pada awalnya dirancang 1 kali  sebulan, namun karena ada kakak yang berada di luar propinsi dan ini juga butuh waktu untuk bisa datang.Akhirnya diputuskan untuk berkumpul 1 kali 2 bulan.

Berkumpul dengan semua anggota keluarga ini sangat membahagiakan bagi saya, karena kesibukan sehari-sehari sebagai Guru cukup menyita waktu karena masih 6 hari kerja. Hanya libur di hari minggu saja dan itupun digunakan untuk menyelesaikan tugas di rumah seperti mencuci dan membersihkan rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun