Sementara itu, costly-signalling theory dalam studi perilaku online menyoroti bahwa dalam komunikasi daring, opini pedas atau eksklusif jadi alat pencitraan—walau berisiko mencederai reputasi pihak lain .
Solusi: Etika Kritik dan Regulasi Digital
Pelaku: influencer
Rekomendasi: Comunicate with empathy: kritik tetap boleh, tetapi dengan bahasa yang membangun dan memberi ruang klarifikasi.
Pelaku: Pemerintah & Regulator
Rekomendasi: Segera merumuskan regulasi digital yang melindungi UMKM, berdasarkan UU Perlindungan Konsumen No. 8/1999
Penutup: Membangun Ruang Digital yang Lebih Manusiawi
Kasus Codeblu adalah refleksi penting terhadap “kuasa opini” yang dimiliki influencer. Kejujuran tetap dibutuhkan, tetapi cara menyampaikannya harus dilandasi empati, integritas, dan kesadaran akan dampak sosial. Kritik seharusnya membangun reputasi UMKM, bukan menghancurkannya.
Di ranah digital, siapa pun bisa berbicara dengan bebas. Namun, menjadi jujur dan beretika itulah upaya yang benar-benar mencerminkan nilai kemanusiaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI