Mohon tunggu...
Mahyu Annafi
Mahyu Annafi Mohon Tunggu... Guru Ngaji

Hamba yang sedang belajar menulis, suka membaca dan menelaah berbagai pemikiran. Saya condong menulis ke dunia pendidikan, mental, politik dan isu sosial. Angkatan ke 38 di Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) di Serang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Isu Ijazah Palsu Tak Menggoyang Posisi Gibran di PSI

20 Juli 2025   00:28 Diperbarui: 21 Juli 2025   01:25 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden RI 7 di Kongres PSI. (Sumber: detik.jateng)

Terpilihnya kembali putra bungsu Jokowi ke pucuk pimpinan PSI adalah hal menarik. Bertarung dengan dua kandidat lain yang lebih senior, Kaesang unggul 65% lebih. Meski keluarga presiden digempur oleh isu ijazah palsu, bakal di-makzulkan-nya Gibran sampai kasus korupsi yang menjerat anak buah Boby Nasution; posisi Gibran tak berpengaruh banyak. Buktinya, PSI masih memberi panggung.

Unik sekali, gempuran demi gempuran telah menyita perhatian kita. Tiap hari kita menonton ke mana kelanjutan kisah Presiden ke 7 Indonesia itu. Layar kaca terus dihangatkan dengan aneka kasus "yang menjerat" keluarga besar itu. Namun, apakah suara kita sama seperti suara yang ditangkap layar kaca itu? Atau itu hanya suara berulang yang dikatakan sekelompok orang lantas kita aminkan, tapi kita tak tahu seperti apa sebenarnya. 

Sepuluh tahun pemerintahan Jokowi memang meninggalkan banyak persoalan. Ada banyak kasus yang belum tuntas, ada banyak janji tidak ditepati dan porakporanda-nya kesadaran hukum kita. Namun kenapa posisi mantan walikota Solo itu sulit sekali tergeserkan.

Buktinya, isu dua matahari di pemerintahan Prabowo. Saya yakin, ke arah mana satu matahari itu diarahkan kalau bukan ayahnya Gibran. Gibran di kancah politik bisa dikatakan anak kemarin sore, itu kenapa PDIP lebih dulu memplokamirkan Ganjar daripada dirinya. Nama Ganjar bukan nama baru di dunia politik.

Gibran pun akhirnya memainkan arus, bergabung dengan Prabowo. Meski pun menyisakan heran dan kehebohan karena naiknya Gibran karena "kepanjangan pamannya" di MK. Tapi itu tak menyurutkan nyalinya. Di bawah kegegeran itu, toh pasangan muda-senior ini unggul 50% lebih di pemilu kemarin.

Benarkah isu ijazah itu hanya ritme politis belaka yang ingin menjungkilkan keluarga Jokowi atau justeru isu ijazah syarat sekali dengan nuansa, ada tangan kuat yang menggerakan agar kasus ini cepat selesai. Tapi siapa dan kenapa. Mungkin pembaca lebih tahu dari saya. Kita tunggu kabar selanjutnya. (**)

Pandeglang, 20 Juli 2025   00.26

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun