Mohon tunggu...
Mahmudin Bm
Mahmudin Bm Mohon Tunggu... Freelancer - Ayah dari dua anak

Menulis, membaca, olahraga, MC dan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pentigraf Lelaki Tua

6 Juli 2022   10:30 Diperbarui: 6 Juli 2022   10:30 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lelaki itu duduk di sampingku tanpa bicara apa pun. Pakaiannya lusuh, rambut acak-acakan, dan bau badannya bikin mual. Kututup hidung seraya menoleh ke jendela bus. Matanya sayu menatap kosong ke depan. Ditangannya menggenggam plastik keresek hitam. Bus yang aku tumpangi semakin penuh sesak, karena sudah jam pulang kantor. Kulirik lelaki tua di sampingku, dia tertidur pulas. Wajahnya terlihat lelah, keriput kulitnya tampak jelas. Tangannya masih menggenggam erat keresek hitam yang dibawanya. 

Tiba-tiba ada orang berteriak, "Copet ... copeett ...." Lelaki tua di sampingku terbangun. Keresek hitam yang dibawanya sudah berpindah tangan. Ada beberapa lelaki muda tergesa-gesa turun dari bus dan berpencar. Salah satu dari mereka yang membawa keresek hitamnya.  

Lelaki tua itu terhuyung-huyung segera turun dari bus. Belum sampai di trotoar jalan, dia terjatuh dan pingsan. Orang-orang di sekitarnya membantu menolong. Beberapa saat kemudian, lelaki tua itu siuman. Tak ada kata-kata apa pun dari mulutnya. Hanya tangannya yang bergerak kesana-kemari memberi isyarat. Lelaki tua itu tuna wicara. Ternyata, keresek hitam itu berisi uang simpanannya yang akan diberikan kepada anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun