Mohon tunggu...
Mahmudah Ihsan Saputri
Mahmudah Ihsan Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Walisongo Semarang

Hanya seorang penikmat senja yang sedang memperjuangkan masa depan orang lain !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Mengabdi dengan Mengamalkan Ilmu dalam Bidang Kepramukaan

19 Mei 2022   02:26 Diperbarui: 19 Mei 2022   02:27 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai seorang mahasiswa, tentunya penulis harus memiliki banyak peran. Peran mahasiwa bukan hanya kuliah, pergi ke kampus, pulang ke rumah atau kos, foya – foya dan lain sebagainya. Tetapi peran mahasiswa melebihi itu semua, khususnya dalam kehidupan bermasyarakat. Mahasiswa dikenal dengan sebutan agent of change atau agen perubahan, dimana melalui ide, pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik dan membawa kepada masyarakat yang berkemajuan.

Selain berperan sebagai penggerak perubahan, mahasiswa juga merupakan generasi penerus bangsa. Kualitas yang dimiliki mahasiswa akan sangat berpengaruh pada masa depan bangsa. Apabila mahasiswa memiliki kualitas yang baik, maka masa depan bangsa akan semakin baik. Begitupun sebaliknya, apabila kualitas yang dimiliki mahasiswa buruk, maka masa depan bangsa akan terancam. Ir. Soekarno pernah berkata : “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.”  

Oleh karena itu sebagai mahasiswa, kita harus mempersiapkan diri dengan baik, dan selalu meningkatkan kualitas diri. Mahasiswa juga harus senantiasa menjaga nilai – nilai baik dalam masyarakat, seperti membiasakan diri bersikap jujur, disiplin, gotong – royong, serta senantiasa bersikap adil. Melihat dari banyaknya peran mahasiswa di masyarakat, salah satu hal yang dapat dilaksanakan untuk mewujudkan beberapa peran mahasiswa di atas adalah dengan mengabdi di masyarakat melalui kegiatan – kegiatan tertentu yang dapat membawa kebermanfaatan.

 Apa itu pengabdian masyarakat? Bagaimana cara mengabdi?. Menurut Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (2011 : 4), pengabdian kepada masyarakat atau kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya – upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia antara lain dalam hal perluasan wawasan, pengetahuan maupun peningkatan keterampilan yang dilakukan oleh civitas akademika sebagai perwujudan dharma bhakti serta wujud kepedulian untuk berperan aktif meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan masyarakat luas terlebih bagi masyarakat ekonomi lemah. Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah membantu masyarakat dalam beberapa aktivitas tanpa pamrih yaitu dengan tidak mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Banyak cara untuk mengabdi kepada masyarakat, contohnya dengan melaksanakan bhakti sosial, mengamalkan ilmu dengan mengajar, membantu bersih – bersih desa dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan.

Dalam hal ini, penulis melaksanakan pengabdian masyarakat dengan mengamalkan sedikit ilmu yang penulis miliki dengan mengajar pramuka di salah satu sekolah dasar yang bertempat disekitar tempat tinggal penulis. Hal ini selaras dengan agama islam yang memerintahkan untuk mengamalkan ilmu yang dimiliki dalam kehidupan nyata dan mengajarkan ilmu yang dimiliki tersebut kepada orang lain agar tercipta suatu kebermanfataan.

Adapun Pramuka adalah singkatan dari Praja muda karana. Pramuka adalah organisasi yang berperan sebagai wadah proses pendidikan kepramukaan yang di laksanakan di Indonesia. Dalam mengajar siswa sekolah dasar tersebut, tentunya penulis juga mendapatkan banyak pengalaman baru, salah satu pengalamannya yaitu dapat menjadikan kita aktif dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Kegiatan pramuka banyak mengandung nilai – nilai positif, dengan mengajarkan ilmu kepramukaan kepada para siswa, penulis berharap suatu saat mereka akan menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya. Melalui kegiatan pramuka, mereka diajarkan sejak dini untuk selalu bersikap disiplin, jujur, memanfaatkan waktu dengan baik, dan sebagainya. Pengajaran seperti ini sangat penting disampaikan dan selalu dibiasakan kepada siswa agar karakter mereka terbentuk di era zaman milenial dan kemajuan teknologi yang semakin canggih. Karena seperti yang kita tahu bahwa semakin majunya zaman, maka nilai – nilai karakter positif yang ada dalam diri seseorang khususnya siswa yang masih mencari jati diri akan mudah luntur, apalagi jika lingkungannya tidak mendukung. Maka inilah yang menjadi titik penting mengapa perlu adanya penguatan dan pembentukan karakter siswa melalui kegiatan kepramukaan.

Materi – materi yang diajarkan penulis kepada para siswa sekolah dasar tersebut antara lain adalah materi pioneering, baris berbaris, cara membuat simpul dari tali pramuka, dan tentunya ada game disela – sela materi agar siswa tidak bosan dan semakin antusias mengikuti kegiatan tersebut dan ilmu yang penulis sampaikan dapat diterima dengan baik dan mudah dipahami. Menjadi kepuasan sendiri bagi penulis dapat memberikan sedikit ilmu kepada para siswa sekolah dasar tersebut.

Perlu diketahui bahwa ketika manusia meninggal dunia, ada tiga perkara yang tidak akan pernah putus amalnya. Tiga perkara tersebut adalah sebagai berikut : 1) Shodaqoh Jariyah, 2) Ilmu yang berguna, dan 3) Do’a anak yang sholeh. Apabila kita dapat mengamalkan salah satu diantaranya, maka tidak dapat dipungkiri hal tersebut akan bermanfaat bagi kehidupan kita di akhirat kelak.

Dimulai dari hal – hal kecil seperti itulah, mahasiswa dapat memulai melaksanakan peran yang diembannya di masyarakat. Dengan begitu, kita dapat berbaur dengan masyarakat luas. Dapat mengetahui karakter siswa yang kita ajar, kita juga dapat berkomunikasi dengan orang tua dari siswa, dengan guru di sekolah tersebut juga kita berinteraksi. Sehingga kita sebagai mahasiswa ada aksi dan tidak hanya diam dengan seribu ilusi. Karena pada akhirnya mahasiswa akan terjun ke masyarakat luas, apabila mahasiswa tidak dapat berbaur dan berkomunikasi dengan masyarakat, maka tidak akan ada artinya peran mahasiswa di masyarakat.

Dengan demikian sebagai kaum terpelajar, kita harus senantiasa selalu memperbaiki kualitas diri, mengamalkan ilmu yang kita miliki sedikit apapun itu, niscaya suatu saat hal baik akan selalu kita terima, jika tidak sekarang maka hal baik itu akan datang di masa yang akan datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun