Pantaskah 3-0 menjadi hasil akhir pertandingan Barcelona kontra Liverpool pagi ini?
Pendukung Liverpool akan menggeleng tegas. Bagaimanapun anak asuh Juergen Klopp menunjukkan cara bermain mereka, sekalipun kala berjumpa raksasa Catalan. Pressing Machine tim Merseyside bergerak cepat menutup ruang penguasaan tuan rumah. Tak kepalang tanggung, enam pemain selalu mencoba menekan di daerah lawan, mengganggu kenyamanan Barca dalam membangun pola penyerangan.
Itu cukup efektif. Barca jelas tak nyaman dengan keadaan ini. Coba menyerang balik dengan kecerdikan mereka yang lain yaitu menarik simpati wasit. Beberapa kali pemain tim biru-merah ini jatuh lalu meringis. Pelan tapi pasti kondisi ini membuat Liverpool mengendurkan tekanan. Sedikit berhati-hati menyikapi kerapuhan lawan. Terlalu banyak kartu kuning jelas tak menguntungkan kelak.
Lalu celah itu hadir jua. Bukan Leo Messi, melainkan Luis Suarez yang jadi pemecah kebuntuan. Bergerak di antara Joel Matip dan Virgil van Dijk, penyerang bernomor 9 sukses membelokkan umpan tarik Jordi Alba. Mengecoh Alisson, merubah angka. 1-0 buat Barca!
Suarez rupanya tak menyembunyikan kegembiraannya. Tanpa ragu, ia lakukan selebrasi khas, mencium dua jari kanan dan merentangkan tangan. Melankolia manis pendukung Liverpool akan mantan anak nakalnya ini tentu sedikit terusik. Entah bagaimana jika ia juga mengulang hal serupa di Anfield Rabu depan?
Tertinggal satu gol membuat pertandingan berjalan terbuka. Kelincahan Sadio Mane beberapa kali lolos dari jangkauan Gerard Pique. Sayang, sentuhan akhir masih saja tidak sesuai harapan. Apalagi ketika ia malah lambungkan bola depan gawang Ter Stegen.
Turun minum Barca 1, Liverpool 0. Kedua pelatih masih menyimpan senjata lain di bangku cadangan. Di kubu Liverpool ada "Bobby" Firmino yang sempat diragukan kebugarannya. Sementara Ernesto Valverde punya kegesitan Ousmane Dembele, yang sejenak mesti mengalah demi eks Liverpool lainnya, Philippe Coutinho.
Turun minum habis, babak kedua dimulai. Barca masih sabar menanti Liverpool melakukan kesalahan. Seolah menyimpan keyakinan jika energi lawan akan habis di penghujung laga. Dan, selaiknya bandit kelas atas, mereka cukup ahli merespon peluang.
Messi, yang pada babak pertama selalu dikepung 2-3 pemain, menggiring bola depan kotak penalti Liverpool. Penguasaannya tidak sempurna hingga bola terdorong secara sembarang oleh lawan. Beruntungnya, ia hinggap di kaki Sergi Roberto, yang kemudian mencungkil bola pada Suarez.
Namun rupanya nasib enggan memberi gol kedua bagi Suarez di pertandingan kali ini. Sodokan lututnya menghantarkan bola pada mistar gawang. Dan rebound dituntaskan tak bercela oleh Si Kutu. 2-0 buat delegasi La Liga.
Tak berhenti di situ. Messi lalu unjuk sihir urusan bola mati. Kira-kira enam langkah dari kotak penalti, ia buat Alisson menerjang kehampaan setelah terpedaya tendangan lengkungnya. Messi 2, Alisson 0.
