Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan, Ngabuburit dengan Aplikasi Menulis

24 April 2021   21:30 Diperbarui: 24 April 2021   21:35 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (businessinsider.sg)

Untuk menyiasati permasalahan ini, saya memutuskan untuk menginstall aplikasi menulis di smartphone saya. Di zaman digital seperti sekarang, smartphone memang selalu menemani kita kemanapun kita pergi.

Oleh karenanya, dengan adanya aplikasi menulis di smartphone saya, maka kapanpun ide menulis datang bisa langsung saya tuliskan sebelum saya melupakannya.

Selain itu, sejak aktif menulis saya memiliki kebiasaan yang mungkin diluar kebiasaan. Saya biasa menuliskan draft tulisan melalui aplikasi tersebut dengan menggunakan smartphone. Entah mengapa saya lebih nyaman menulis dan mengembangkan ide dengan menggunakan smartphone.

Saya merasa ketika menulis dengan menggunakan smartphone, ide lebih mudah mengalir daripada saya menulisnya menggunakan laptop atau menulis langsung di buku catatan.

Saya menduga, ketika menulis menggunakan smartphone, posisi badan bisa lebih nyaman. Kenyamanan posisi badan secara psikologis mempengaruhi kelancaran pengembangan ide.

Sisi positif lainnya, keberadaan aplikasi menulis ini sangat membantu saya untuk bisa menyelesaikan tulisan. Saya bisa menulis di manapun. Ide menulis pun bisa saya simpan di aplikasi ini. 

Yang membuat saya gembira, aplikasi ini juga bisa menyimpan tulisan secara otomatis. Jadi, tulisan yang belum selesai, bisa kita selesaikan kapanpun. Artinya, ketika kita membuka kembali aplikasi setelah tertutup, kita bisa langsung melanjutkan tulisan kita, tanpa ada kata yang hilang.

Ngabuburit Ramadan

Ramadan tahun ini, waktu ngabuburit lebih banyak saya habiskan dengan aplikasi menulis ini. Membuka aplikasi ini membuat puasa tak begitu terasa. Waktu satu atau dua jam, terasa begitu cepat terlewati.

Namun, di balik itu semua ada yang perlu diperhatikan. Jangan sampai aplikasi ini membuat kita kecanduan sehingga menulis terus tanpa mengingat waktu. Hal ini yang disebut dengan berlebihan.

Meskipun mengisi waktu dengan menulis bukan suatu hal yang buruk untuk dilakukan selama berpuasa, melakukannya secara berlebihan tidak akan membawa kemaslahatan.

Masih banyak yang bisa dilakukan selain menulis. Misalnya, memperbanyak tadarus, zikir, atau ibadah lainnya. Aktivitas membaca untuk menunjang ide kepenulisan juga jangan sampai terlupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun