Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Manajemen Waktu dengan Mengondisikan Mindset dan Peak Moment

9 Oktober 2020   08:00 Diperbarui: 9 Oktober 2020   14:46 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manajemen Waktu (Sumber: kompas.id)

Kemarin saya bertanya kepada siswa, "Kalau kalian harus memilih, mau liburan selama satu bulan lalu setelahnya ujian atau liburan selama dua minggu saja tetapi setelahnya tidak ada ujian?"

Kebanyakan siswa memilih liburan selama dua minggu saja daripada liburan selama sebulan tetapi setelahnya ada ujian. Sebenarnya, hasil ini tidak mengagetkan. Hasil ini sesuai dengan yang diprediksikan. 

Kebanyakan kita memang lebih suka hidup tanpa beban, bebas, dan tanpa tekanan. Liburan panjang dibebani dengan ujian lebih memberatkan. Lebih baik memilih liburan yang lebih pendek tapi tanpa beban. Itulah mindset kita.

Mengondisikan Mindset

Mindset memainkan peran penting dalam manajemen waktu. Waktu itu bernilai bukan karena panjang pendeknya atau lama sebentarnya. 

Bernilainya waktu sangat bergantung dengan mindset yang ada di kepala kita. Untuk bisa mengelola waktu, yang harus dilakukan adalah memahami mindset tentang waktu. 

Bagi anak-anak, main games seharian terasa begitu cepat, sedangkan untuk belajar yang hanya satu jam terasa lama sekali dan membosankan. 

Inilah kebanyakan pola pikir (mindset) anak-anak. Lebih suka bermain, bersenang-senang daripada harus belajar dan bekerja keras.

Lalu, apakah mindset itu bisa diubah? Sudah pastinya bisa, walaupun tidak mudah. Pada dasarnya, mindset itu sesuatu yang bisa dikondisikan. Pengondisian bisa merubah mindset seseorang. Takut menjadi berani, tak semangat menjadi semangat, tak termotivasi menjadi termotivasi. Secara umum, fixed mindset bisa diubah menjadi growth mindset.

Saya menyadari akan hal ini ketika saya mengajarkan anak saya naik sepeda. Pada awalnya, anak saya masih menggunakan sepeda dengan roda empat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun