Sampai hari ini, Messi tetap tidak bergeming dari keinginannya pindah ke klub lain. Banyaknya persoalan yang menimpa klubnya Barcelona tahun ini memicu adanya spekulasi kerenggangan hubungan Messi dengan Presiden klub. Apakah sudah cukup kesabaran Messi?
Ya, spekulasi mengenai ingin hengkangnya Messi dari Barcelona ramai dibicarakan. Maklum, Messi adalah salah satu pesepakbola terbaik dunia yang ada pada saat ini.Â
Tidak ada yang meragukan reputasinya di lapangan, sampai-sampai banyak yang mengidolakannya. Saking cintanya, para supporter Barcelona justru mendesak mundurnya Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu dari kursinya untuk bisa mempertahankan Messi.
Permasalahan Messi dan Barcelona
Spekulasi mengenai nasib Messi ini sangat berhubungan dengan tipe pesepak bola. Di dunia ini ada dua tipe pesepak bola berkenaan dengan pemilihan klub. Ada yang loyal sehingga tidak pernah berganti klub, ada yang selalu gonta-ganti klub selama karirnya.Â
Banyak contoh pesepakbola terkenal yang sangat loyal pada klubnya. Sebut saja Francesco Totti, Paolo Maldini, Franco Baresi dan Charles Puyol. Nama yang terakhir adalah pesepak bola yang merupakan legenda di klub Barcelona dimana Messi saat ini berada.
Messi berada pada dua pilihan, apakah menjadi pesepak bola yang loyal atau terpaksa harus pindah klub karena tidak mampu mempertahankan hubungan yang baik dengan Presiden klub.Â
Lalu, apa yang memicu kerenggangan hubungannya dengan Presiden klub? Ada banyak alasannya. Diantaranya adalah pemecatan Luis Suarez, masalah pelatih, skuad yang tidak kompetitif dan ketidaksepakatan dengan rencana klub kedepannya. Semua masalah itu yang membuat hubungan Messi dengan Presiden klub/Manajemen klub tidak harmonis lagi.
Jika kita perhatikan hal ini, dunia sepak bola profesional memiliki sisi lain yang berbeda. Bukan hanya sekedar persoalan bisnis tetapi persoalan keharmonisan juga memainkan peranan penting. Industri sepak bola bukan hanya melulu masalah uang, tetapi ada tatanan sosial yang perlu diperhatikan.
Tatanan Sosial Sepak Bola
Dalam tatanan sosial ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan, interaksi antar individu, status dan peranan sosial dan seperangkat norma dan nilai.Â
Mari kita coba analisis tatanan sosial ini dalam ranah sepak bola dengan bercermin dari permasalahan Messi dan Barcelona ini.
Pertama, interaksi antar individu. Di dalam lapangan hubungan antar pemain penting. Diluar lapangan hubungan antara pemain dan manajemen klub yang berperan. Di antara dalam dan luar lapangan ada hubungan antara pemain dan pelatih.
Pemain, pelatih dan manajemen klub adalah segitiga emas sepak bola. Jika hubungan antar mereka kurang harmonis, klub tidak akan berjalan dengan baik. Prestasi yang diharapkan pun tidak akan tercapai.
Lucunya, pada kasus Messi dan Barcelona ini, salah satu pemicu ketidakharmonisan antara Messi dan manajemen klub adalah justru karena keharmonisan Messi dengan pemain dan pelatih yang lama, yang harus menjadi korban manajemen karena dipecat dari pekerjaannya.
Seolah Messi berada antara keharmonisan dan ketidakharmonisan. Ini mungkin yang membuat Messi ingin hengkang.
Kedua, status dan peranan sosial. Messi sebagai ikon, kapten dan bintang Barcelona sudah pastinya masih ingin memiliki privilege tersendiri. Kabarnya, dengan masuknya Koeman ke kursi kepelatihan, privilege itu harus dihapuskan.
Sejujurnya, jika benar apa yang diberitakan, apa yang dilakukan Koeman sudah sangat benar dari sisi tatanan sosial. Koeman sudah memainkan perannya dengan benar. Koeman, sebagai pelatih, mengedepankani keadilan dan perlakuan yang sama untuk semua pemain.
Messi sebagai pemain memang seharusnya tidak mencampuri perananan pelatih dan manajemen. Walaupun secara status sosial di mata penggemar, Messi mungkin memiliki status sosial yang bisa dibilang lebih tinggi dari semua orang yang ada di klub.
Ketiga, norma dan nilai. Norma dan nilai dalam sebuah klub sepak bola juga penting untuk menjaga keharmonisan. Interaksi antar tiga segi tiga emas sepak bola harus didasari norma dan nilai yang baik.
Dilihat dari sisi ini, kasus Messi ini memiliki nilai plus dan minusnya.Â
Gaya elegan Messi untuk mengabari keinginannya hengkang merupakan norma yang patut di contoh. Dengan mengajukan surat resmi, Messi menunjukkan sikap yang pantas.Â
Sikap ini pastinya, tidak akan menuai polemik. Yang menjadi polemik adalah isi suratnya bukan cara memberikan suratnya.
Di sisi lain, Messi geram dengan perlakuan pelatih anyar Koeman kepada Luis Suarez. Koeman mengabari Suarez bahwa dirinya tidak masuk skema tim untuk tahun depan hanya melalui percakapan telepon. Entah seberapa benar kabar ini, yang jelas ini merupakan suatu hal yang tidak elok yang dilakukan untuk pelatih klub sebesar Barcelona.
Sebuah Refleksi
Satu kata yang perlu saya ungkapkan untuk Messi adalah "sabar". Messi harus bisa menerima semua kegagalan Barcelona ini sebagai sebuah musibah yang harus dihadapi dengan kesabaran.
 Kesabaran yang hakiki ditunjukkan dengan reaksi awal ketika menerima musibah. Dalam konteks ini, musibah adalah ketika klub gagal meraih satu trofi pun tahun ini. Messi sebagai kapten tim harus mampu meresponnya dengan bijak jangan justru malah seperti orang yang kehilangan arah.
Sebenarnya kesabaran itu yang akan membawa Messi kepada keputusan yang benar. Kesabaran yang akan menjadi lampu penerang bagi Messi dalam mengarungi masa-masa kelam karirnya di Barcelona.
Messi seharusnya bisa berperan aktif dalam mencarikan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi klubnya saat ini. Peran aktif itulah yang akan menjadi sikap kesabaran yang seharusnya ditunjukkan Messi. Kesabaran aktif seperti inilah yang akan membawa Messi untuk keluar dari ruwetnya permasalahan yang terjadi.
Alhasil, menarik ditunggu apa akhir cerita Messi dan Barcelona ini. Apakah Messi akan berlabuh ke Manchester city bergabung dengan Guardiola dan kawannya Aguero atau Messi bergabung dengan klub yang lain? Atau malah Messi bisa bersabar dan loyal dengan Barcelona? Waktu yang akan menjawab.
Yang jelas, apapun yang akan diputuskan Messi nantinya, dia harus bisa memperhatikan benar-benar tatanan sosial yang ada di sepak bola. Karena sepak bola bukan hanya olah raga dan bisnis, tetapi sepak bola adalah sebuah tatanan sosial yang memiliki tempat penting di masyarakat.
[Baca juga: Pembelajaran dari Internet Kantor]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H