Mohon tunggu...
Mahestha Rastha A
Mahestha Rastha A Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Mau Silaturahim atau Mabar?

19 April 2021   17:04 Diperbarui: 21 April 2021   12:53 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: suara.com

Kenapa sih hadis di atas berkata demikian? Karena silaturahim akan membuat hati seseorang senang dan pikirannya tidak gelisah. Sehingga badannya akan sehat dan akan memperkecil kemungkinan terkena penyakit akibat stres dan sebagainya. 

Selain itu, silaturahim juga menjaga hubungan baik dengan orang lain. Nah, ini juga yang nantinya akan menguntungkan perniagaan. Kalau di masa depan kita butuh apa-apa, ada orang yang siap membantu kita.

Nyatanya, silaturahim di momen idul fitri sepertinya dianggap remeh oleh sebagian besar orang. Padahal mengobrol bersama saudara dan orang lain punya manfaat yang besar seperti di atas.

Tapi, kebanyakkan dari kita malah asyik sendiri dengan gadget. Harusnya, kita bisa lebih memposisikan sesuatu pada tempatnya.

Kalau memang waktunya bersilaturahim, maka gunakanlah untuk mengobrol, saling bertanya, bercerita, dan sebagainya. Jangan sampai hanya diam dan asyik dengan dunianya.

Tapi, walau begitu, saya tidak 100% menyalahkan gadget. Karena saya pun pengguna aktif gadget. Kalau saya coba menggiring pikiran saya ke arah yang lebih positif, sebenarnya bermain gadget pun bisa mempererat silaturahim juga.

Misalnya, kamu sedang lebaran ke rumah saudara. Ternyata saudara kamu rata-rata laki-laki yang kesukaannya sama-sama menyukai bermain games online.

Nah, itu bisa dijadikan sebagai bahan obrolan. Bahkan lebih seru lagi, mengobrol sambil bermain games. Walau mungkin matanya ke layar, setidaknya mulut dan pikiran masih bisa digunakan untuk berkomunikasi.

Ya setidaknya itu lebih baik daripada kamu asyik sendiri tanpa mengobrol dengan orang yang ada di sebelah kamu.

Intinya adalah tak ada yang masalah dengan yang namanya bermain gadget. Hal yang terpenting adalah kita mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya. 

Ketika waktunya beribadah, maka matikan dulu gadgetnya. Ketika waktunya belajar, maka jauhkan dulu gadgetnya. Ketika waktunya mengobrol, maka letakkan dulu gadgetnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun