Kalau orang-orang sudah tahu, untuk apa kamu sampaikan. Tulisan kamu kasarnya tidak ada gunanya. Karena tidak benar-benar memberikan solusi baru untuk pembaca.Â
Kamu harus memberikan solusi yang umumnya orang tidak menggunakan solusi itu, tapi efektif untuk dicoba. Nah, itulah yang harus dipikirkan.
Selain itu, opini kamu ini juga bisa disertai dengan data-data yang akurat. Kamu kasih teori-teori penguat yang bisa menguatkan opini kamu. Misalnya, kamu beropini kalau hamil di luar nikah adalah sesuatu yang diharamkan dalam agama. Kenapa diharamkan?Â
Coba cari teori yang mendukung opini kamu. Misalnya, ayat Al-Qur'an, hadis, teori psikologi, atau teori pendidikan yang mendukung kalau opini kamu ini kuat dan memang benar pendapat yang kamu tuliskan dalam tulisan tersebut.
KELIMA, Sampaikan Solusi
Kalau kamu merasa sudah cukup memberikan opini, sekarang saatnya kamu memberikan solusi terhadap masalah yang kamu angkat. Sama seperti poin empat, kamu harus memberikan solusi yang berbeda dari yang sudah diketahui oleh masyarakat.Â
Kamu harus memberikan dunia baru yang bisa menambah wawasan atau pengetahuan pembaca. Jangan memberikan solusi yang pembaca sudah tahu itu dan sudah sangat familiar di tengah masyarakat.Â
Tapi kamu harus berikan solusi yang fresh dan orang lain tidak kepikiran untuk memikirkan solusi tersebut. Nah, itu baru artikel argumentasi yang bagus.Â
Contoh. Saya pernah membuat artikel di kompasiana tentang Kiat Jitu Agar Penjualan Buku Laris di Pasaran. Pada tulisan tersebut, saya tidak memberikan tips yang biasa ada di internet atau yang biasa orang-orang sampaikan agar bukunya laris.Â
Hal yang saya tulis adalah apa yang saya lakukan dan orang-orang jarang yang memberikan solusi tersebut. Alhamdulillah, artikel itu masuk kategori "Artikel Utama" dan masuk headline di kompasiana.Â
Itu contoh solusi yang baru dan berbeda. Sehingga, bisa mengolah pola pikir pembaca untuk mencari sudut pandang lain dalam menjual bukunya.