Mohon tunggu...
Mahestha Rastha A
Mahestha Rastha A Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Nilai Siswa Menurun Selama PJJ, Guru yang Disalahkan?

13 Maret 2021   17:02 Diperbarui: 15 Maret 2021   15:23 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin, bisa dibilang salah satunya saya. Berbagai aplikasi dan situs saya coba telusuri demi menemukan media yang cukup efektif untuk pembelajaran online. Namun tetap saja, dalam pengaplikasiannya banyak siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran online secara maksimal. 

Beruntungnya, saya termasuk guru muda yang melek dengan teknologi. Sehingga, urusan internet dan aplikasi saya bisa belajar mandiri bagaimana cara menggunakannya. Sehingga, guru-guru seperti saya hanya tinggal memikirkan cara cerdas mendidik siswa-siswi dengan maksimal secara online.

Namun, yang menjadi duka adalah ketika banyak guru yang sudah berumur dan tidak melek dengan teknologi. Ada beberapa guru yang menghubungi saya untuk diajarkan bagaimana cara menggunakan Zoom, Google Meet, cara copy paste tulisan di WhatsApp, membuat soal di Google Form, membuat absen di Google Form, bagaimana mengajarkan materi A secara online, dan sebagainya. 

Bagi saya dan kamu yang paham teknologi, itu adalah sesuatu yang sepele dan mudah dilakukan. Tapi tidak bagi guru-guru yang gaptek teknologi ini. Alhasil, bagaimana mereka bisa mengajar online secara maksimal, kalau teknologinya saja belum bisa mereka kuasai?

Ya, mungkin itu sebagian kecil masalah dalam ruang lingkup saya saja. Kalau skalanya diperbesar, saya yakin sangat banyak guru-guru di negara ini yang masih kebingungan bagaimana cara mengajar yang baik secara online. 

Alhasil, pembelajaran online yang sudah dilakukan selama setahun ini, relatif tidak membuat kemampuan siswa-siswi terasah secara maksimal dan sulit untuk mencapai kompetensi dasar yang harusnya dicapai oleh siswa.


Sumber gambar: www.onlyGFX.com
Sumber gambar: www.onlyGFX.com
Jadi, kalau nilai siswa banyak yang turun selama PJJ, wajar saja. Karena ada beberapa alasan. Pertama, banyak guru yang masih mengajarkan full materi walau secara online. Padahal kurikulum Covid-19 meminta guru untuk mengajarkan materi yang esensial saja. 

Kedua, banyak guru yang saking gapteknya dengan teknologi, siswa hanya diajarkan via WhatsApp terus-terusan. Karena tidak punya variasi lagi dalam mengajar online. 

Ketiga, banyak guru yang menuntut siswa belajar mandiri tanpa diajarkan dengan alasan, "Saya bingung mengajar materi A secara online bagaimana caranya." 

Keempat, tak sedikit guru yang memanfaatkan PJJ untuk makan gaji buta. Siswa tidak diajarkan, siswa sering diabaikan dan ditinggal ketika belajar online, guru lebih suka kasih tugas daripada penjelasan, dan sisanya memanfaatkan waktu untuk bermalasan di rumah, melakukan hobi, atau jalan-jalan keluar.

Walau tidak semua guru seperti itu. Tapi di negara yang kondisinya seperti ini, pasti ada saja guru yang seperti itu dan memanfaatkan momen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun