Mohon tunggu...
Mahesa Cm17
Mahesa Cm17 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Selangkangan Lippo di Pilkada DKI

21 April 2017   02:24 Diperbarui: 21 April 2017   11:00 8779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : tripadvisor.co.id

Siapa tak kenal Lippo Group? Perusahaan property yang menguasai kota-kota besar sudah diakui kiprahnya di dunia usaha maupun di dunia politik. Di bidang usaha Lippo membangun usahanya dengan beragam proyek besar baik yang digarap sendiri maupun digarap bekerjasama dengan pemerintah. Sedangkan di bidang politik Lippo Grup memainkan perannya dengan mendukung dan memberikan donasi kepada calon yang maju menjadi kepala daerah maupun Presiden. Kaki kanan melakuakan bisnis usaha, kaki kiri melakukan politik menginjak penguasa. Itulah politik selangkangan.

Hal itu dapat kita lihat saat Jokowi maju menjadi calon presiden. Bos Lippo saat itu James Riady beberapa kali ditangkap kamera menemani Ir. Joko Widodo dalam melakukan kampanye.

sumber gambar : infoindonesiakita.com
sumber gambar : infoindonesiakita.com
Tujuannya jelas, mengamankan usahanya. Sekaya apapun pengusaha jika tidak di back up politik maka sekejap mata usahanya bisa hancur. Hal ini sangat dipahami James Riady, maka dari itu dia butuh pelindung untuk mengamamankan bisnisnya, paling tidak dimudahkan dalam mengurus izin dan jika dikemudian hari ada pelanggaran hukum bisa dibantu.

Bagaimana kedekatan Ahok dengan Lippo?

Kedekatan Ahok dengan Lippo sudah bukan rahasia lagi. Bahkan Ahok dengan bangga menceritakan kedekatan staf pribadinya dengan Lippo. Bisa dibayangkan kalau stafnya saja memiliki hubungan dekat dengan Lippo apa lagi pimpinannya. Hal yang mudah dicerna bukan. 

FYI di Pilkada DKI Lippo Group menjadi salah satu penyandang dana Tim Kampanye Ahok.

Tentu saja dukungannya ke Ahok tidak sebatas dukungan biasa. Tapi pasti ada timbal balik yang harus dilakukan oleh Ahok jika terpilih menjadi gubernur. Salah satunya tentu memenangkan lelang proyek. Namun sayangnya Ahok kalah dan Lippo Group pun terpaksa merelakan dana kampanye yang sudah dikeluarkan untuk Ahok.

Disinilah kehebatan pengusaha terlihat. Dalam kondisi terjepit, seorang pengusaha bisa melihat peluang untuk mendapat keuntungan. Itulah yang terjadi pada Lippo.

Di Pilkada DKI Lippo bermain cantik. Caranya James Riady berpihak pada Ahok dan mendanai Ahok berkampanye, sementara yang lain, Direktur Lippo, John Riady tidak melakukan gerakan apapun. Baru setelah pengumuman yang dirilis di website KPU ahirnya Direktur Lippo mulai memainkan perannya. Kaki kanan di Ahok, kaki kiri mencoba menginjak Anies, politik selangkangan Lippo.

Direktur Lippo, Jhon Riady baru-baru ini membuat pernyataan bahwa pihak Lippo siap bekerja sama sebagai developer dengan Pemprov DKI untuk mewujudkan program DP rumah 0 persen. 

Artinya secara tegas Lippo yang diwakili direkturnya tersebut tanpa basi-basi sudah meminta dirinya dijadikan pengembang untuk salah satu program Pemprov yakni rumah tinggal untuk warga DKI. Kemungkinan hal ini lah yang sudah deal antara Ahok dengan James Riady. Ingat, kaki kanan, dan sekarang sedang berusaha memainkan kaki kirinya ke Anies. Waspada politik selangkangan Lippo   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun