Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Ketika Anak Bertanya: Pah, Bolehkah Aku Tak Meminum Madunya?

20 April 2021   11:42 Diperbarui: 20 April 2021   12:20 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah pertanyaan tiba-tiba dilontarkan oleh putra bungsuku usai menyelesaikan makan sahurnya beberapa waktu lalu. Mata lugunya menatapku menanti jawaban terucap dari bibirku.

Selama hadirnya pandemi aku memang membiasakan semua anggota keluarga untuk mengkonsumsi beberapa herbal.

Apalagi di akhir tahun lalu aku sempat terbaring di rumah sakit selama hampir dua bulan. Begitu juga dengan kedua anakku yang sempat tertular olehku walaupun kondisinya tidak tetlalu parah saat itu.

Dan untuk mempercepat kondisiku pulih kembali. Aku dan kedua anakku harus mengkonsumsi 3 herbal yaitu korma, jinten hitam (habbatussauda) dan madu. Sebagai penguat tubuh disamping obat-obatan medis.

Selama bulan puasa tubuh pasti mengalami penurunan stamina. Jika tidak hati-hati menjaganya kesehatan tubuh juga bisa ikut mengalami gangguan. Itulah sebabnya aku meminta seluruh anggota keluarga mengkonsumsi 3 herbal itu juga.

Di masa pandemi ini kebugaran tubuh sangat penting. Agar tidak tertular oleh virus Covid-19 yang memang mengincar orang-orang  yang berdaya tahan tubuh lemah.

Sebagian orang memanfaatkan suplemen dan vitamin untuk menunjang stamina dan memperbaiki kondisi tubuh. Seperti vitamin B Kompleks, Vitamin C, D dan E.

Aku lebih memilih herbal tersebut untuk menjaga stamina dan mengobati kondisi tubuh  yang menurun. Baik karena pasokan nutrisi yang berkurang selama bulan Ramadan. Ataupun kesehatan tubuh yang mengalami gangguan.

Aku membiasakan keluargaku mengkonsumsinya. Selain karena manfaatnya yang menurut para peneliti sangat baik. Ketiga herbal tersebut juga disebutkan keutamaannya baik di dalam Al Qur'an maupun Hadist yang diriwayatkan oleh para sahabat.

Rasulullah memberikan porsi penting bagi korma untuk dikonsumsi sebagai makanan pembuka di bulan Ramadhan.

Nabi bersabda, ''Jika salah seorang di antara kalian berbuka, berbukalah dengan kurma karena kurma itu membawa berkah. Jika tidak ada, berbukalah dengan air karena air itu bersih.'' (HR Abu Dawud).

Selain itu korma juga sangat baik bagi kesehatan tubuh, Rasulullah bersabda, ''Barang siapa yang sarapan pagi dengan 7 buah kurma Ajwa, pada hari tersebut orang itu tidak akan terkena racun dan juga sihir.'' (HR Abu Dawud)

Korma berperan penting dalam membersihkan racun tubuh yang mencemari dan mempengaruhi kesehatan tubuh kita.

Untuk Jinten Hitam (Habbatussauda), juga disebutkan di dalam Hadist. Dari 'Aisyah, Nabi bersabda, "Sungguh dalam habbatussauda itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam." Aisyah pun bertanya, "Apakah as-sam itu?" Beliau menjawab, "Kematian." (HR Bukhari).

Madu banyak digunakan untuk pengobatan tradisional di masa lampau. Penduduk Romawi kuno, Assyria, Mesir, Yunani dan Cina banyak menggunakan madu sebagai penyembuh luka dan penyakit.

Dalam surah an-Nahl (lebah) ayat 69 Allah SWT menyatakan: ''...Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada yang demikian terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir."  

Rasulullah juga menerangkan madu tersebut dalam hadits yang lain. Riwayat Bukhari: ''Madu adalah penyembuh bagi semua jenis sakit dan Alquran adalah penyembuh bagi semua kekusutan pikiran (sakit pikiran). Maka aku sarankan bagimu kedua penyembuh tersebut, Alquran dan Madu.''

Pangkal permasalahan yang dikeluhkan oleh anakku adalah karena ia harus mengkonsumsi ketiganya sekaligus. Sepertinya ia mulai bosan. Habbatussauda yang kupunya memang dalam bentuk kapsul transparan.

Sepertinya ia mungkin juga kurang begitu suka dengan jenis madu yang selama ini aku beli. Yah anakku ini memang agak rewel kalau masalah rasa. Sedikit saja tidak cocok di lidah maka ia pasti akan protes.

Jika harus menghentikan pemakaiannya wah lebih repot lagi. Karena berarti aku harus menggantinya dengan suplemen dan vitamin yang notabene pasti lebih sulit untuk anakku menelannya.

Instagram: kojima_id
Instagram: kojima_id
Di sebuah supermarket yang saat itu kukunjungi menjelang berbuka puasa. Ternyata aku menemukan sebuah produk madu yang cukup unik dan menarik.

Kenapa aku katakan demikian. Karena ini adalah madu yang memiliki kandungan lengkap. Tentu saja hal ini sangat baik untuk menjaga nutrisi selama berpuasa.

Madu ini bernama "KOJIMA", "Madu dengan 3 kebaikan yaitu korma, jinten (habbatussauda), dan madu". 3 materi herbal yang selama ini keluargaku konsumsi.

Ini adalah cara paling praktis umtuk memgkonsumsi korma, jinten hitam, serta madu dalam satu sediaan. Sepertinya "KOJIMA", pilihan tepat karena bukan hanya rasanya yang enak dan segar tapi juga kandungannya lengkap sehingga sangat baik menjaga daya tahan tubuh.

Ternyata anakku cocok dengan madu ini. Pertanda dari segi rasa memang dapat diterima oleh lidahnya. Terbukti tidak ada komplain darinya waktu pertama mencicipi.

Investor.id
Investor.id
Dari segi khasiat karena mengandung 3 herbal penting tentu saja memiliki nilai lebih dibanding madu lain. Manfaatnya bisa dilihat di atas. Selama Ramadan, madu ini baik dikonsumsi saat sahur untuk menjaga daya tahan tubuh dan kala berbuka untuk mengganti nutrisi selama berpuasa.

O, iya. KOJIMA juga ada dalam bentuk sachet. Kalau kurang yakin coba saja. Dan rasakan sensasi kesegarannya pada tubuh selama seharian berpuasa. KOJIMA juga baik dikonsumsi oleh orang yang baru sembuh dari sakit. Kayak gue. Hehehe.

Selamat Beribadah Puasa dan Selamat Mencoba.

Tangerang, April 2021
Mahendra Paripurna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun