Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Literasi yang Berawal dari Surat Cinta di Masa Kecil

18 Januari 2021   20:50 Diperbarui: 21 Januari 2021   02:29 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi surat cinta. (sumber: Pixabay.com)

Surat cinta merupakan hal biasa yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan seorang dewasa terhadap orang yang ditaksir ataupun orang yang dicintainya. Tapi bagaimana jika hal ini terjadi pada anak yang belum bisa membaca dan juga menulis. Mari simak diaryku kali ini.

*****

Di era 80 dan 90-an kegiatan surat- menyurat sangat umum dilakukan oleh setiap orang. Biasanya mereka menuliskan surat untuk orang yang jaraknya jauh dari tempat tinggal. Kantor pos dan prangko menjadi tempat dan barang yang sangat dibutuhkan.

Prangko juga banyak menjadi barang koleksi. Mengumpulkan amplop-amplop berprangko dan merendamnya di dalam air dalam rangka melepaskannya dari perekat merupakan aktivitas yang menyenangkan. 

Akupun sempat memiliki beberapa album kumpulan prangko yang barangnya saat ini sudah tak jelas keberadaannya.

Di dalam surat-menyurat terdapat kegiatan literasi yang secara tak langsung kita lakukan. Orang menjadi terbiasa membaca dan menulis kalimat-kalimat panjang hingga berlembar-lembar. 

Hal ini dilakukan untuk mengungkapkan cerita ataupun perasaan dari si penulisnya. Si pembaca juga menikmati setiap kalimat yang tertulis dengan sabar hingga tuntas.

Kegemaranku akan menulis dan membaca surat juga menjadi titik awal literasiku. Yang berlanjut menjadi kegemaran menulis cerita dan membaca sekumpulan buku cerita. Temanyapun beragam mulai cerita silat, petualangan, detektif anak dan juga misteri.

Awal perkenalanku akan surat bermula ketika sering melihat kakak perempuanku menulis surat. Saat itu memang umum anak-anak tingkatan sekolah dasar menulis surat untuk teman-temannya. 

Bahasa ataupun tulisannya mungkin belum tertata dengan baik. Karena tidak seperti sekarang, kemampuan baca tulis saat itu tidak menjadi persyaratan untuk murid masuk sekolah.

Jika sebelumnya sempat mengemuka pembahasan tentang fenomena anak dewasa sebelum waktunya di zaman sekarang ini. Rasanya mungkin aku juga termasuk salah satu anak yang masuk kategori tersebut namun dari masa lampau. Hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun