Mohon tunggu...
Mahawikan Akmal
Mahawikan Akmal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Tulisanku sebagai warisan abadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pembantaian Jutaan Yahudi dan Bintang Daud Kuning Simbol Diskriminasi

22 Oktober 2020   19:25 Diperbarui: 22 Oktober 2020   19:32 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reinhard Heydrich "Arsitek Holocaust" via: wikimedia

Pasca invasi Jerman ke Polandia pada September 1939, PD II meletus di Eropa. Jerman hanya butuh 1 bulan untuk menaklukkan pasukan bersenjata Polandia. 

Pada masa pendudukan Jerman di Polandia dan Negara Eropa lainnya, sentimen antisemitisme yang dulu hanya berkembang di Jerman meletus di semua tempat yang Nazi Jerman duduki.

Sentimen antisemitisme ini merupakan produk kebijakan petinggi Nazi untuk mendirikan Negara "ras arya murni". Bentuk rasisme yang paling tinggi ini berubah menjadi "Holocaust" pada saat Jerman berhasil menduduki sebagian besar Eropa Tengah, Timur, dan Barat pada tahun 1939-1945.

Pendudukan yang dilakukan oleh Jerman bukan hanya dilakukan oleh angkatan bersenjata Jerman pada saat itu (Wehrmacht). Pasukan khusus Nazi yang bernama Schutzstaffel (SS) mengikuti majunya Wehrmacht yang mulai merangsek ke penjuru Eropa. 

Pasukan SS ini adalah pasukan paramiliter Nazi yang digerakkan langsung oleh tangan kanan Hitler, yaitu Heinrich Himmler untuk melaksanakan tujuan partai Nazi, menyebarkan paham, dan menegakkan kebijakan rasial partai Nazi.

Penduduk dari Negara-negara yang diduduki oleh pun terpaksa untuk mengikuti hukum yang telah ditetapkan oleh petinggi-petinggi Nazi seperti Goering dan Goebbels. Hukum dan kebijakan mereka sarat unsur rasisme dan pemurnian ras. 

Di antaranya adalah penduduk yahudi dipisahkan dengan penduduk non-yahudi. Walaupun keduanya mendapat perlakuan semena-mena dari pendudukan pasukan SS dan Wehrmacht, kaum yahudi lah yang paling menderita.

Joseph Goebbels saat diambil gambarnya oleh fotografer yahudi, via: purplecover.com
Joseph Goebbels saat diambil gambarnya oleh fotografer yahudi, via: purplecover.com

Mereka dipisahkan dan dijejalkan di suatu komplek perumahan khusus dengan kondisi yang berdesakan dan diisolasi. Tempat ini disebut Ghetto (tempat kumuh). 

Penduduk yahudi pun harus memakai lencana khusus yang menandakan mereka adalah yahudi. Lencana ini adalah barang wajib bagi para yahudi jika mereka bepergian ke luar tempat tinggal mereka. Jika tidak dipakai, maka pelaku pelanggaran ini akan ditindak dengan hukuman berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun