Mohon tunggu...
Minami
Minami Mohon Tunggu...

@maharsiana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kisah Penulis Pipiet Senja: Perjuangan Hidupmu adalah Inspirasi Kami

20 Januari 2010   17:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:21 4796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Spesialis Urologi dan Bedah rumah sakit itu seorang perwira menengah polisi. Melihat catatan status penyakitnya, dokter itu menyarankan agar dilakukan bedah umum laparatomi di RSCM yang alatnya sudah canggih.

Sejak itu di penghujung bulan Juli 2009, ia berobat ke RSCM Jakarta Pusat, ditemani putrinya. Kembali mereka mendapat perlakuan yang kurang mengenakkan. Sampai Butet menangis di depan petugas loket, sedangkan ia tergeletak di bangku ruang tunggu poliklinik Jantung selama satu jam sambil menahan rasa sakit yang tiada berujung. Tak ubahnya seorang gelandangan, pikirnya.

Sampai pukul empat sore, Butet muncul dengan seorang petugas yang membawa kursi roda. Seketika ia berucap, “Sueeeer Mom! Beneran, gak enak banget jadi orang miskin! Banyak dihina, dilecehkan, dan…ya Allahu Rabb!”.

Operasi di Bulan Ramadhan

[caption id="attachment_57801" align="alignleft" width="225" caption="Ketika dirawat di RSCM (foto dari majalah Alia)"][/caption]

Setelah dua hari dirawat, rumah sakit baru memberi transfusi, sebuah tindakan yang sangat telat. Tidak cuma itu, ia divonis harus angkat limpa, karena sudah membesar. Dokter memutuskan untuk melakukan dua tindakan sekaligus, operasi pengangkatan limpa dan kandung empedu. Kabar itu tentu sangat mengejutkan mereka.

Selama menunggu masa operasi tersebut, mereka pulang ke rumah. Ia banyak melakukan salat istikharah, mempergiat ibadah malam, dan menjalin silaturahim. Tak lupa ia juga memperbanyak sedekah. Selain memenuhi biaya sehari-hari dan biaya pengobatan, ia juga harus memenuhi kebutuhan emaknya di Cimahi, ketiga anak asuhnya, dan adik-adik yang sering minta bantuannya.

Jika memakai hitung-hitungan matematis, mustahil ia sanggup memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu hanya dengan mengandalkan uang bulanan dari kantor, royalti dan honorarium sebagai pembicara. Namun ia senantiasa berpegang teguh pada prinsip, setiap sen yang ia keluarkan untuk sedekah tidaklah menjadi sia-sia, sebaliknya akan berlipat ganda balasan dan pahalanya.

Selain itu, Pipiet Senja telah membuktikan keajaiban-keajaiban yang diberikan Allah sepanjang hidupnya. Beberapa kali masuk ICCU, ruang isolasi, dinyatakan coma, sebanyak itu pula Allah meloloskan dirinya dari lubang maut, dan terus berkarya memberi manfaat pada orang lain.

Akhirnya jadwal operasi diperoleh dari dokter bedah Memet dari poli Bedah, yakni 10 September 2009. Tanggal itu bertepatan dengan bulan Ramadhan 1430 hijriyah, tepatnya sepuluh hari sebelum hari raya Idul Fitri.

Saat itu pula ujian datang dari siapa lagi kalau bukan pelayanan rumah sakit. “Ini benar-benar ujian puasa buat Butet, Ma. Haus, lapar, dibentak-bentak suster pula. Pokonya terhina banget!”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun