Mohon tunggu...
Mahar Prastowo
Mahar Prastowo Mohon Tunggu... Ghostwriter | PR | Paralegal

Praktisi Media dan co-PR -- Pewarta di berbagai medan sejak junior sekira 31 tahun lalu. Terlatih menulis secepat orang bicara. Sekarang AI ambil alih. Tak apa, bukankah teknologi memang untuk mempermudah? Quotes: "Mengubah Problem Menjadi Profit" https://muckrack.com/mahar-prastowo/articles

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Aroma Jamban yang Tak Pernah Ada

15 September 2025   23:13 Diperbarui: 15 September 2025   23:13 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eks Kepala Dinas PUPR Taliabu divonis 4 tahun penjara buntut perkara jamban/MCK. (Foto: ist)

Toilet Mewah vs Jamban Fiktif

Kontrasnya terasa. Di kantor-kantor pemerintah, toilet ber-AC, keran air hangat, dan sabun cair wangi bisa ditemui. Di gedung-gedung baru, bahkan closet duduknya berteknologi sensor: mendekat, air otomatis mengalir.

Sementara di desa-desa Pulau Taliabu, warga masih harus mencari semak-semak atau bibir pantai untuk buang hajat. Jamban sehat yang dijanjikan tak pernah datang.

Dana miliaran rupiah yang mestinya mengalir ke desa, malah berhenti di kantong para pejabat. Yang tersisa bagi rakyat hanyalah program di atas kertas.

Pertanyaan yang Tersisa

Kasus jamban ini menyisakan satu ironi. Jamban itu untuk siapa? Untuk warga yang sanitasi rumahnya masih jauh dari layak. Untuk anak-anak yang masih terbiasa buang air di kebun.

Kini, jamban itu hanya tercatat di dokumen proyek. Tak satu pun berdiri. Warga tetap buang air sembarangan. Negara kehilangan miliaran rupiah.

Dan Suprayidno---yang dulu duduk di kursi empuk pejabat---kini harus belajar hidup di balik jeruji.

Korupsi jamban ini bukan sekadar soal uang. Ini soal hak warga atas sanitasi yang layak. Soal bagaimana sebuah program sederhana pun bisa berakhir dengan aroma busuk.

Kontraktor Bayangan

Kasus jamban di Taliabu bukan hanya cerita tentang jamban yang tak pernah berdiri. Ia juga soal kontraktor yang tak jelas wujudnya. Tender yang seolah-olah ada, tapi hasilnya nihil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun