Lucunya, di cerita One Piece, Pemerintah Dunia justru paling marah kalau ada kapal mengibarkan bendera Topi Jerami. Bukan karena takut dirampok. Tapi karena mereka tahu bendera itu adalah simbol perlawanan: bahwa sistem yang mereka bangun dianggap rusak.
Di dunia nyata pun serupa. Mereka yang paling marah pada simbol perlawanan --- entah itu bendera, lagu, atau mural --- sering kali adalah mereka yang takut topengnya tersingkap.
Yang tersinggung, biasanya, adalah mereka yang diam-diam sadar bahwa merekalah penindasnya.
Tengkorak dengan topi jerami
Apa istimewanya gambar tengkorak bertopi jerami?
Topi jerami itu diwariskan. Dari Roger ke Shanks. Dari Shanks ke Luffy. Dari generasi ke generasi, bukan harta atau takhta yang diwariskan --- tapi tekad untuk tetap bebas, apa pun harga yang harus dibayar.
Dan tengkorak, bagi Luffy dan kawan-kawannya, bukan lambang kematian. Tapi pengingat bahwa hidup terlalu singkat untuk dijalani sebagai budak.
Simbol yang jadi cermin
Aneh, ya. Sebuah bendera bajak laut --- yang semestinya menakutkan --- justru jadi simbol harapan.
Dan anehnya lagi, ia justru jadi cermin. Ketika ada yang marah besar melihat bendera Topi Jerami, mereka seolah mengaku sendiri: "Ya, sayalah yang kalian lawan. Sayalah yang menindas."
Lalu, siapa yang lebih "bajak laut" sebenarnya? Luffy dan kawan-kawannya? Atau mereka yang selama ini duduk nyaman di istana marmer, sambil menindas yang lemah?